Apakah panic buying baik ? menurut saya, tidak sama sekali karena panic buying akan menghambat orang-orang dengan berpendapatan dibawah rata-rata sulit mendapatkan bahan makan pokok ataupun barang-barang lainnya seperti masker ataupun handsanitaizer karena telah kehabisan, selain itu panic buying juga akan dimanfaatkan oleh pemburu rente untuk menjual barang-barang yang langka dengan peningkatan harga yang tinggi karena setiap individu akan tetap membeli dan mencarinya, hal ini akan mempengaruhi harga dan penurunan daya beli masyarkat.
Volatilitas nilai tukar mata uang menurut Rudiger Dornbusch tahun 1976 dalam papernya yang berjudul Expectations and Exchange Rate Dynamics dinyatakan bahwa "....stickiness of goods prices forced exchange rates to carry all the shortrun adjustment of the economy in response to unanticipated monetary shocks...".
Berdasarkan pada pemahaman tersebut dapat dijelaskan lagi bahwa ketidakpastian yang terjadi pada sektor moneter dapat berdampak pada pergerakan nilai tukar mata uang.
Dalam konteks perekonomian Indonesia, gejolak perekonomian eksternal yang terjadi selama ini memberikan peringatan (early warning system) bagi otoritas moneter dalam negeri untuk segera merespon dengan kebijaksanaan moneter yang sesuai dengan kondisi pasar.
Manakala peringatan yang ada tidak mendapatkan respon positif dari otoritas moneter, maka hal tersebut dapat berdampak pada kegiatan perekonomian domestik.
Krisis ekonomi yang terjadi pada periode 1997/1998 memberikan gambaran nyata akan gejolak eksternal yang terjadi dapat dengan cepat mempengaruhi fundamental perekonomian melalui jalur nilai tukar mata uang, tingkat bunga dan inflasi (Imam Mukhlis, 2011).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H