Mohon tunggu...
Elok Muzayyanah
Elok Muzayyanah Mohon Tunggu... Administrasi - IESP 17 Universitas Jember

“Education is not preparation for life. Education is life it self ” (John Dewey)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pandemi Covid 19 Guncang Mata Uang Rupiah

6 April 2020   12:20 Diperbarui: 6 April 2020   12:35 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Apakah panic buying baik ? menurut saya, tidak sama sekali karena panic buying akan menghambat orang-orang dengan berpendapatan dibawah rata-rata sulit mendapatkan bahan makan pokok ataupun barang-barang lainnya seperti masker ataupun handsanitaizer karena telah kehabisan, selain itu panic buying juga akan dimanfaatkan oleh pemburu rente untuk menjual barang-barang yang langka dengan peningkatan harga yang tinggi karena setiap individu akan tetap membeli dan mencarinya, hal ini akan mempengaruhi harga dan penurunan daya beli masyarkat.

Volatilitas nilai tukar mata uang menurut Rudiger Dornbusch tahun 1976 dalam papernya yang berjudul Expectations and Exchange Rate Dynamics dinyatakan bahwa "....stickiness of goods prices forced exchange rates to carry all the shortrun adjustment of the economy in response to unanticipated monetary shocks...". 

Berdasarkan pada pemahaman tersebut dapat dijelaskan lagi bahwa ketidakpastian yang terjadi pada sektor moneter dapat berdampak pada pergerakan nilai tukar mata uang. 

Dalam konteks perekonomian Indonesia, gejolak perekonomian eksternal yang terjadi selama ini memberikan peringatan (early warning system) bagi otoritas moneter dalam negeri untuk segera merespon dengan kebijaksanaan moneter yang sesuai dengan kondisi pasar. 

Manakala peringatan yang ada tidak mendapatkan respon positif dari otoritas moneter, maka hal tersebut dapat berdampak pada kegiatan perekonomian domestik. 

Krisis ekonomi yang terjadi pada periode 1997/1998 memberikan gambaran nyata akan gejolak eksternal yang terjadi dapat dengan cepat mempengaruhi fundamental perekonomian melalui jalur nilai tukar mata uang, tingkat bunga dan inflasi (Imam Mukhlis, 2011).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun