Ara tertawa kecil mendapati Rei yang cekikikan. "Iya, deh, Tuan Putri," godanya. "Baiklah, Ibunda," kata Rei menggoda balik.
"IH, APA SIH IBUNDA-IBUNDA!"
***
"Rei, pelangi itu tujuh warnanya. Bersemayamnya di langit yang habis menangis, yang namanya hujan.Â
Rintik-rintik yang bernada. Kadang riang senandungnya. Kadang garang melodinya. Bagai nyanyian langit untuk bumi agar tak sungkan bersyukur pada Tuhan.
Pelangi itu berwarna, Rei. Kamu mungkin tak paham warna. Tapi kamu bisa merasakan maknanya dengan hatimu.
Hujan dan pelangi. Tuhan mengirim keduanya bukan tanpa arti. Di waktu hujan bernyanyi, ada kantor pos gratis yang dibuka dari langit. Namanya pos doa.
Lewat hujan kamu bisa mengirim surat doa. Dengan pelangi kamu bisa merasa lega seakan Tuhan telah menerima doamu.
Kirei, artinya jelita. Bernyanyilah bersama hujan. Lalu bersinar manis seperti pelangi. Tuhan selalu disisimu."
-TAMAT-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H