Mohon tunggu...
Elodya Bastian
Elodya Bastian Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Hanya menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Penyanyi Hujan dan Jelita Pelangi

16 Juni 2019   21:08 Diperbarui: 16 Juni 2019   21:15 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, biarpun begitu, Rei bukan pengeluh. Dia selalu bersedia untuk tersenyum pada kehidupan di hadapannya.

Tepat hari ini, Rei berulang tahun ketujuh belas dan Ara punya janji kalau dia akan mengajak Rei keluar jalan-jalan. Sebab selama ini, Ara baru sadar kalau Rei belum pernah keluar selain ke tempat ibadah.

Dia menghadiahi Rei gaun panjang dengan motif mawar kecil, plus tata rias dari tangan ajaibnya secara cuma-cuma. Meski awalnya Rei bersikeras menolak untuk dirias, tapi Ara berhasil meluluhkannya dengan seribu jurus rayuan maut. Maklum Ara ini orangnya melankolis.

"Rei, apa yang kamu suka?"

Rei terdiam. Dia berdengung dengan bibir terbuka. Udara pagi yang hangat menerpa pipinya sampai bernoda rona tipis. Raut berpikirnya sangat lucu.

'Astaga, gemasnya!' jerit batin Ara, menahan diri untuk tidak merusak Rei dengan mencubiti habis pipi berisinya, kalau saja dia tak ingat betapa menyusahkannya Rei ketika didandani. Ya ampun, Ara butuh hampir setengah jam ribut dengan Rei tentang make up-nya.

"Aku... mau lihat pelangi."

"-Eh?"

Ara bingung. Namun buru-buru Rei membetulkan ucapannya. "Maksudku, aku ingin kau bercerita tentang pelangi," sambungnya.

Senyum tipis Ara tersungging. Dia mengira Rei akan mengerjainya dengan meminta macam-macam. Tapi, setelah mendengarnya tadi, Ara sedikit terhenyak.

"Kalau bisa, sekalian hujan juga, ya, Ra. Hehehe."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun