Contoh perkataan guru: "Apa peraturannya?"
4. Guru sebagai manager. Contoh perkataan guru: "Apa yang kita yakini? Apa yang bisa kau kerjakan untuk memperbaiki masalah ini?"
Nah dari ke empat posisi control di atas, manakah yang anda pilih untuk menyelesaikan masalah pada siswa anda?
Yap betul, pendapat anda sama dengan pendapat saya. Saya lebih memilih posisi control sebagai manager ketika melakukan restitusi pada siswa saya yang melanggar peraturan.Â
Karena dengan memposisikan diri sebagai manager akan menguakan pribadi siswa dan dampak pada murid yaitu siswa akan mengevaluasi diri bagaimana cara memperbaiki dirinya.Â
Di posisi manager ini siswa akan memposisikan dirinya sebagai individu yang yang positif dari dunia yang berkualitas yang terbangun dari dalam dirinya sendiri.
 Berbeda dengan ketika kita memposisikan diri sebagai teman atau pemantau, siswa akan merasakan ketergantungan dan dan akan menyesuaikan diri jika hanya di awasi.Â
Memang sih siswa akan patuh tapi murid  meletakkan guru di sebagai orang yang sangat penting di dunia berkualitas dan murid meletakkan guru peraturan dan hukum di dunia berkualitas.Â
 Memang  sih anak akan patuh dengan peraturan tetapi kepatuhan tersebut terbangun dari luar yaitu adanya imbalan atau ketergantungan kepada orang lain yang biasa kita sebut motivasi ekstrinsik.
 Apalagi jika kita memposisikan diri sebagai penghukum ketika siswa melakukan suatu pelanggaran, maka kita akan menjadi guru yang gagal dalam menuntun siswa. Karena selain hanya menumbuhkan motivasi ekstrinsik siswa hasilnya siswa akan menjadi seorang pemberontak dan akan menyalahkan orang lain bahkan berbohong karena takut akan hukuman.
 Dan murid meletakkan guru di luar dunia berkualitas artinya murid tidak akan segan dan menghormati gurunya. Bagaimana bapak/ibu guru hebat?Â