"Oh iya, boleh-boleh bu. Kebetulan ini lagi banyak kardus yang kosong, emang untuk apa ibu".
Sambil tersenyum.
"Anu Bu Ina, untuk tempat bekal yang mau dibawa ke Padang"
"Oh iya-iya, ini Bu diambil aja berapa perlunya ya"
"Baik Bu Ina, terimakasih banyak ya Bu Ina"
"Iya Bu sama-sama, titip salam ya sama Pelangi".
"Iya Bu Ina nanti disampaikan"
Sekarang beberapa kardus sudah di tangan, saatnya semua bekal yang akan dibawa ke Padang dikumpulkan dalam kardus - kardus itu. Ada cabe, bawang, terong, pisang, timun, jambu, ubi dan lainnya. Setelah semuanya masuk ke dalam kardus, tak lupa kardus-kardus itu diikat dengan kuat agar isinya tidak berceceran di jalan.
Pagi-pagi sekali ayah dan ibunya Pelangi sudah berjalan dari rumah menuju loket. Setibanya di loket semua kardus ditarik dibagasi mobil. Setelah barang-barang itu dirasa aman, barulah ayah dan ibunya duduk dibangku no dua dibelakang sopir.
Tiga hari sebelum hari wisuda, kedua orang tuanya sudah tiba di Padang. Mereka berdua bermalam di kosannya Pelangi. Begitu tiba hari wisuda, yakni pada hari Sabtu, Pelangi dan kedua orang tuanya berangkat ke kampus naik angkot. Sesampainya di kampus mereka menuju ruang wisuda, yang berada di Aula IAIN Imam Bonjol Padang.
Tiba di ruang wisuda itu, Pelangi pun duduk disamping temannya sesuai urutan gladi resik yang telah dilakukan sebelum hari wisuda, sedangkan kedua orang tuanya berada tidak jauh dari Pelangi bergabung dengan orang tua teman-temannya yang lain. Dengan gembira bercampur rasa haru yang mendalam kedua orang tuanya mengikuti jalannya wisuda dengan sabar dan tenang, sampai akhirnya tersebut nama Pelangi untuk naik ke atas pentas sembari menerima Ijazah.