Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenapa Ya, Anak-Anak Inklusi Disekolahkan pada Sekolah Anak-Anak Normal? Apa Tujuan Pemerintah? Mari Kita Cari Tahu

22 September 2023   12:29 Diperbarui: 22 September 2023   12:40 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri 

Lalu saya bertanya kepada guru tersebut. Kenapa anak-anak inklusi ini bisa diterima di sekolah itu. Ibu gurupun menjelaskan kepada saya bahwa, "harapan pemerintah dan orang tua serta guru adalah agar anak-anak inklusi ini bisa menyesuaikan diri dengan anak-anak normal. Begitu juga sebaliknya."

Ibu guru melanjutkan keterangannya "harapan lainnya ialah agar anak-anak inklusi ini bisa belajar untuk bicara, bagi yang belum bisa bicara. Jadi ketika anak-anak inklusi ini diberendengkan keberadaanya dengan anak-anak normal maka besar memungkinkanan mereka akan belajar dan meniru apa yang dilakukan oleh anak-anak normal." 

Setelah saya pikir-pikir, sungguh sangat masuk akal sekali jawaban ibu guru ini. Saya jadi bersemangat untuk menyekolahkan anak saya di sekolah itu. Yang mana ternyata, belajarnya tidak disatukan dengan anak-anak normal. Cuma keberadaannya saja yang ada dalam satu sekolah. Sementara kelasnya tetap dibedakan.

Namun ketika anak-anak inklusi ini dianggap sudah bisa dan mampu untuk mengikuti pembelajaran seperti anak-anak normal maka dia akan digabungkan belajarnya dengan anak-anak normal. 

Owh, ternyata beginilah yang sebenarnya keadaan di lapangan. Kalau begini tentu saja semua orang tua yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus akan dengan senang hati menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah inklusi. 

Jika di SLB, biasanya anak yang tidak bisa bicara akan disatukan dengan sesamanya, sehingga kemungkinan untuk cepat berbicara sangat tipis sekali. Karena mereka dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. 

Nah inilah salah satu perbedaan yang nampak antara SLB dengan sekolah inklusi. Tapi bukan berarti SLB tidak bagus, namun jika ada sekolah inklusi di sekitar tempat tinggal kita yang memungkinkan anak kita sekolah di sana kenapa tidak. 

Nah inilah yang akan saya coba lakukan, mohon doanya kepada sahabat semua agar anak saya secepatnya bisa bicara, hingga dia akan bisa pula nanti berkembang seperti anak-anak yang lainnya. Setidaknya dia bisa hidup mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya kepada orang lain. 

Akhir kalam saya ucapkan terima kasih banyak kepada pihak pemerintah yang telah menyediakan sekolah inklusi, guru-guru yang ada di sekolah inklusi tempat anak saya akan belajar. Juga kepada semua sahabat yang berkenan mendoakan anak saya agar cepat bisa bicara, dan hidup mandiri. 

Pesan saya kepada para orang tua yang senasib dengan saya. Mari kita terima semua ketentuan Allah atas diri kita. Anak-anak yang kita miliki seperti apapun keadaannya, mereka adalah titipan Allah kepada kita. Jadi jangan pernah mengutuk Allah, atau berburuk sangka kepada Allah.

Karena kita tidak pernah tahu apa yang telah direncanakan Allah di balik semua ini. Walau apa yang kita rasakan tidaklah ringan bahkan sangat berat sekali, dan hanya kitalah yang tahu bagaimana perjuangan yang kita lalui. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun