Kuat angkat galon
Pintar ganti gas elpiji
Rajin beres-beres rumah
Pinter bedain nama-nama bumbu dapur
Bisa masak Pare jadi gak pahit
Bisa ngiris tempe setipis kartu ATM
Gubrak, itu mau cari calon istri atau untuk mba Penunggu Warteg ? komentar saya. He, tapi saya yakin teman saya tersebut seorang akhi yang betul-betul tulus mencari calon istri yang perkasa dan mandiri untuk dicintai, dengan cara dia tentu saja. Misal ketika istrinya nanti kecapekan akan dia pijit kakinya, istrinya tidak dia paksa bekerja pula mencari nafkah
Tidak selesai sampai disitu. Obrolan atau diskusi itu berkembang spontan. Melebar ke beberapa kasus eksploitasi perempuan. Ada teman yang nyeletuk, begitulah. Teman perempuan saya malah bilang...Perempuan itu memang untuk diperah.
Ya, perahan atau istilah lainnya eksploitasi terhadap perempuan memang banyak terjadi. Pun ketika telah menikah, esploitasi terhadap perempuan juga banyak terjadi. Bermula dari kesadaran seorang istri untuk membantu mencari tambahan pendapatan keluarga hingga akhirnya perempuan terbebani. Selama suami-istri sepakat, dan dilakukan atas sukarela mungkin tidak bisa disebut eksploitasi.Â
Asalkan ada pembagian peran yang jelas, disepakati dengan sukarela dan bukan pemaksaan. Misal ketika suami sedang PHK, atau sakit maka istri bisa mencari nafkah meski secara agama itu bukan kewajibannya.Â