Mohon tunggu...
Elliyah Fatmala
Elliyah Fatmala Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Administrasi Publik Universitas Sriwijaya

Dreamer. Believer. Achiever.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Lip Service dalam Pembangunan Daerah: Apakah Visi Indonesia Emas Sekadar Wacana?

20 Mei 2024   21:43 Diperbarui: 20 Mei 2024   22:20 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa kenaikan UKT saja, masih banyak yang kesulitan untuk kuliah, apalagi dengan kondisi seperti ini. Meskipun sudah ada program KIPK, akan tetapi tidak semua orang bisa mendapatkannya. Akibatnya apa? Kualitas sumber daya manusia rendah, kemiskinan struktural terus terjadi, pengangguran meningkat, dan akhirnya, potensi sumber daya manusia di daerah tidak dapat berkembang optimal, dan ini berujung pada ketidakmampuan daerah untuk bersaing dan berkembang.

Dalam hal ini, pemerintah perlu melakukan refleksi serius terhadap pendekatan dan strategi yang digunakan. Pertama, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pembangunan harus ditingkatkan. Pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif dari masyarakat dapat membantu memastikan bahwa dana yang dialokasikan benar-benar digunakan untuk tujuan yang tepat. 

Kedua, kebijakan pembangunan harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing daerah. Setiap daerah memiliki potensi dan tantangan yang berbeda-beda, sehingga pendekatan yang seragam tidak akan efektif. Pemerintah pusat harus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk merancang dan melaksanakan program yang relevan dan tepat sasaran. 

Ketiga, peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat lokal harus menjadi fokus utama. Hal ini mencakup peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan keterampilan kerja, serta pengembangan ekonomi lokal yang berbasis pada potensi dan kearifan lokal. Dengan demikian, masyarakat daerah dapat menjadi motor penggerak pembangunan di wilayah mereka sendiri.

Sudah saatnya, kita bergerak dari kata-kata menuju tindakan konkret demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Visi Indonesia Emas 2045 adalah sebuah tujuan mulia yang bisa menjadi kenyataan jika kita mampu mengatasi berbagai tantangan dan mewujudkan komitmen yang telah dicanangkan. Namun, jika lip service terus mendominasi tanpa adanya aksi nyata, maka visi ini akan tetap menjadi sekadar wacana yang tidak pernah terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun