Last but not least, dari sisi penerima pesan. Satu hal yang menurut saya wajib terwujudkan dalam edukasi terkait G20 adalah inklusivitas.
Saat kita menyebut "masyarakat" maka ini merujuk pada satu komunitas yang super heterogen baik secara latar belakang pendidikan, usia, tingkat ekonomi, dan sebagainya. Upaya mensosialisasikan G20 tidak boleh menyasar eksklusif kalangan tertentu.
Tentu saja, tidak semua akan merasa relevan dan tidak dapat juga dilakukan justifikasi bahwa G20 adalah sesuatu yang serentak harus dipahami.
Namun inklusivitas di sini berarti siapapun yang merasa tergerak (atas motif apapun) mencari tahu tentang G20, semestinya mendapatkan informasi yang memadai.
Tiga strategi sederhana yang menyasar ke masing-masing variabel penting komunikasi ini, sangatlah senada degan semangat "Recover Stronger Recover Together" yang diangkat dalam acara G20.
Kata "together" semoga tidak terhenti hanya sebagai slogan, tapi benar-benar terwujudkan dengan mengikutkan berbagai pihak, pengemasan narasi yang mendarat, dan inklusivitas penerima pesan.
Mari kita sukseskan G20 bersama!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H