Mohon tunggu...
Claudya Elleossa
Claudya Elleossa Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pencerita

Seorang ASN dan ibu, yang sesekali mengisi pelatihan menulis dan ragam topik lainnya. Bisa diajak berinteraksi melalui IG @disiniclau

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Pembicara Efektif Tidak Melakukan 5 Hal Ini...

4 Maret 2019   16:00 Diperbarui: 5 Maret 2019   21:33 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pembicara di depan umum. (sumber: shutterstock)

Eiits, tunggu dulu. Saat pembicara tidak menyodorkan informasi sesuai 'kurikulum' yang diajukan oleh panitia dan sudah dipikirkan dengan baik sebelumnya, tanpa sadar pembicara itu telah merenggut hak peserta untuk mendapat keutuhan materi. 

Contoh nyatanya adalah, misalnya sesi itu ditujukan untuk membahas investasi, namun dalam prosesnya berkembang ke manajemen waktu dan komunikasi, padahal sudah ada dua pembicara lain yang ditugaskan membahas itu masing-masing. Sedangkan topik investasinya sendiri hanya diperkenalkan namun tidak dibedah dengan memadai. Saya sebagai peserta yang datang dengan rasa penasaran merasa agak dirugikan.

Hal ini ibarat martabak manis, jika martabaknya ada entah mau ditambah topping tertentu juga tak masalah. Asal, tidak berlebihan dan malah membuat enek dan rasa menjadi terlalu bercampur. Masalahnya ketika berbagai topping disodorkan namun martabaknya sendiri entah dimana. Lah, kan repot! Kitatuhgabisadiginiin :(

  • Bicara tanpa data (atau terlalu banyak data)

Di zaman now, semua orang bisa jadi pembicara, setidaknya di Instagram Story masing-masing. Namun kriteria saya menaruh salut atau justru mengerutkan alis agaknya sederhana: apakah yang dia utarakan sudah didukung data, atau hanya blablabla dengan pemutlakkan opini personal yang parahnya penuh logical fallacy dan sinisme.

Ada dua ekstrim di poin ini. Saya rasa berlaku juga dalam tulisan. Ekstrim pertama, menulis dan/atau berbicara didukung terlalu data dengan menyodorkan berbagai diagram atau tabel yang tidak dikonversikan menjadi informasi yang bermakna. 

Ini kurang tepat sebab yang terpenting adalah intepretasi data untuk menguatkan sebuah argumen yang diajukan dan membuat solusi atau konklusi menjadi tajam. Ini ibarat sepiring brokoli, wortel, dan bahan sehat lain yang disajikan tanpa dipadukan sebagai masakan, tanpa diberi bumbu, atau parahnya tidak dimasak samasekali. Iya, penuh nutrisi, namun terlalu tidak enak untuk dicerna.

Ekstrim lainnya adalah berbicara dengan sangat umum, ditambah berbagai quote yang terasa bagus namun tidak didukung angka nyata dan hasil penelitian. Analoginya, bubur, informasi menjadi 'nyaman' untuk ditelan, namun nutrisinya tidak melimpah (tetap ada, walau sedikit).

baik mencari data ataupun mengolah data keduanya membutuhkan usaha ekstra. Di situlah etika profesional kita dibuktikan.

  • Tiga hal kecil lainnya: Materi penuh salah ketik, tidak tepat waktu, dan tidak menjawab pertanyaan secara akurat.

Jika pembicara adalah generasi X atau Babyboomer, sudah sejak lama saya berhenti menaruh ekspektasi tentang mukhtahirnya tayangan powerpoint. Mengubah warna bawaan template dari Microsoft PowerPoint kemudian adanya beberapa animasi teks saja sudah saya hargai sebagai usaha besar. 

Saya tidak akan menuntut adanya video rujukan yang keren, infografis buatan sendiri, serta tayangan minimalis yang memanjakan mata. Namun salah ketik, tetap jadi masalah. Bagi saya ini adalah tanda kesiapan dan profesionalitas dari pembicara (termasuk penulis).

Selain itu, apakah cukup konsekuen dengan waktu baik dalam memulai dan mengakhiri. Dan terakhir, kualitas pembicara juga akan tercermin bukan hanya dalam memaparkan materi namun juga saat menjawab pertanyaan dari peserta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun