Mohon tunggu...
Ella Elistiani
Ella Elistiani Mohon Tunggu... Seniman - hanya mahasiswa yang sedang belajar :)

Hai :) Selamat membaca, kreasikan pikiranmu dengan seni menulismu, buka wawasanmu dengan membaca setiap waktu. Salam Literasi!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Juara 1 Cerpen Perkemahan PTA FIP UNNES 2020

4 November 2020   16:47 Diperbarui: 4 November 2020   16:52 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Siap ndan! salam buat mamaku." Jawabku dengan hormat kepada Parta.

Minggu ini aku mulai jarang bersama Parta, aku lebih sering di basecamp dengan kak Yuda karena kami harus menyesaikan secepat mungkin. Disini aku mulai akrab dengan kak Yuda. Ketika lelah mulai melanda, kami membuat hiburan sendiri, kami sering ketawa, bercanda, terbahak-bahak bersama-sama, kadang saat aku lagi gabut, aku banyak menumpahkan cerita hidupku padanya, dia pun seperti itu, senja di basecamp, kamipun pulang bersama, kak yuda mengantarku sampai rumah.

...

Jum'at 09 september 2020, kemah penerimaan tamu penegak ke-XII SMA N 1 SAGA dibuka. Upacara pembukaan berlangsung dengan meriah oleh Kamabigus sebagai Pembina upacara. Tenda-tenda telah terpasang di lapangan tanah, bendera merah putih dan panji-panji ikut menyaksikannya. 

Aku dan kak Yuda memandanginya dari pioneering menara pandang yang kami buat. Suasana terasa indah tak terlupakan, semua berkat kerja keras Dewan Ambalan selama persiapan yang melelahkan, menghabiskan waktu dan tenaga, tapi tak sia-sia, aku dan kak Yuda tersenyum lebar menikmati kesuksesan kegiatan ini.

"Alhamdulillah, kegiatan berjalan dengan lancar sesuai prosedur yang ada, aku bangga denganmu kak, andai kamu tak menentang pembantu Pembina, mungkin acara ini tak semeriah sekarang, aku salut denganmu kak, terimakasih ya, kamu telah menanangkanku, kamu telah menemaniku mengerjakan tugas-tugas pramuka ini."

"Bukan hanya aku, tapi kita semua, kita semua yang telah membuat pramuka ini menjadi hidup, berkat semangat dan tujuan kita untuk berubah, menjadikan pramuka ini menjadi tiang bangsa, melahirkan jiwa-jiwa kreatif dan nasionalisme. Kita harus terus bersama seperti ini Lis, kita adalah akar-akar negeri. Kita tumbuhkan pemuda-pemuda hebat, kita topang negara ini. Kita satu padukan bangsa ini." Tutur kak Yuda membuatku semakin terkagum-kagum padanya.

"Kak..... maafkan aku, maafkan Listy yang telah salah menilai kakak, ternyata rasa persatuan mengalahkan kebencian seperti halnya tanaman talas, daunnya tak mau disentuh air tetapi tubuhnya membutuhkan air." Ucapku tenang menghanyutkan. Angin sore berhembus kencang, dingin meniup rambut kak Yuda yang tak berbaret. Kak Yuda pun membalas maafku dengan senyuman manis yang menghiasi wajahnya sore itu. Kami menikmati indahnya perkemahan dibawah langit senja yang kemerah-merahan.

-selesai-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun