Buku yang saat itu sangat pas untuk suasana hati saya yang tengah gelisah adalah ‘Chicken Soup For The Soul'. Buku itu memiliki banyak seri. Buku yang saya ambil adalah yang khusus untuk si lajang yang belum juga menemukan pendamping hidup.
Setelah tuntas membaca buku setebal itu, saya banyak menemukan hal-hal inspiratif. Saya merasa tak sendiri. Dalam kisah itu, begitu banyak mereka yang lajang namun bisa menikmati kesendirian mereka dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Saya menjadi lebih ceria dan bahagia.
Efeknya, rasa percaya diri pun terpancar lagi di hati saya. Tak ada lagi rasa minder atau sedih karena belum menemukan jodoh. Tertanam kuat di hati saya bahwa Tuhan menyayangi saya. Dia akan memilihkan jodoh yang terbaik buat saya kelak. Nyatanya harapan saya kini benar-benar terwujud.
Namun sayangnya di Indonesia, biblioterapi ini belum dikenal secara luas oleh semua kalangan. Biblioterapi telah dilakukan oleh kalangan tertentu yang memiliki hobi membaca tinggi. Mereka biasanya mendatangi konselor yang kemudian menunjukkan buku-buku tertentu untuk dijadikan sebagai terapi jiwa pada saat mengalami stress ringan. Sudah saatnya kita mulai membiasakan diri membaca buku-buku yang penuh inspiratif dan yang sesuai dengan suasana hati kita.
*********
Sumber: http://www.mediaperpustakaan.org/2010/03/terapi-kejiwaan-dengan-buku.html http://sivalintar.tripod.com/depresi_buku.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H