[caption id="attachment_155613" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi: Google Image"][/caption]
Beberapa minggu terakhir ini, cuaca esktrem tengah menyelimuti negeri ini. Perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan, dari udara panas menyengat berubah menjadi dingin den lembap. Iklim ini menimbulkan ketidaknyamanan dan membuat tubuh mudah terserang penyakit.
Musim pancaroba diawali hujan yang tidak merata. Namun di beberapa tempat masih tetap berdebu dan berudara panas. Debu dan kotoran yang masih di tempat yang panas ini mudah diterbangkan angin ke tempat lain. Debu inilah yang menjadi vektor (pembawa) penyakit.
Menurut Dr. Peter Staats dari Sekolah Kedokteran John Hopkins, saat pergantian musim terjadi, tubuh pun beradaptasi untuk menghadapi perubahan musim yang terjadi. Kondisi seperti inilah yang kemudian menimbulkan ketidaknyamanan dan membuat tubuh mudah terserang penyakit.
Di musim ekstrem ini, mereka yang tidak memiliki daya tahan tubuh kurang maksimal sangat rentan terinfeksi penyakit. Terdapat 3 kategori yang rentan terinfeksi penyakit di musim pancaroba ini yaitu golongan lansia di atas 70 tahun, anak-anak kecil, dan mereka yang memiliki penyakit kronis.
Bagi para ibu, menjaga kesehatan buah hati tercinta menjadi prioritas utama. Mengingat balita belum memiliki daya tahan tubuh yang sempurna. Balita sangat rentan diserang berbagai kuman (virus). Awalnya balita diserang demam tinggi. Perlu diketahui demam bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan melawan infeksi. Demam bisa merupakan gejala sebuah penyakit.
Penyakit langganan yang muncul saat musim ekstrem dan seringkali menyerang balita antara lain:
1. Influenza (Flu) Penyakit ini paling sering muncul saat cuaca ekstrem. Pada musim pancaroba seperti ini virus ini menyerang pertahanan tubuh manusia. Bila kita tidak maksimal menjaga daya tahan tubuh balita dengan baik, penyakit ini mudah sekali menyerang. Sekalipun penyakit ini tidak berbahaya namun tetap saja dapat mengganggu kenyamanan si kecil. Balita akan rewel sepanjang hari karena tubuhnya lesu, meriang, pilek atau batuk. Biasanya diawali dengan demam (bisa mencapai 39,9 derajat Celsius)
2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut) Penyakit Saluran Pernafasan merupakan salah satu penyakit yang biasa diderita balita di musim pancaroba ini. Penyakit ini didahului dengan demam (37,4 – 39,4 derajat Celsius) dan menyerang sistem pernapasan.
ISPA dibedakan menjadi dua, yaitu: -Penyakit saluran pernapasan bagian atas. Gejalanya lebih ringan seperti batuk pilek. Namun pada kasus tertentu gejala serius bisa saja terjadi yaitu demam yang agak tinggi (pada radang tenggorok) dan toksemia atau keracunan (pada difteri).
-Penyakit saluran pernapasan bagian bawah. Gangguan pernapasan ini antara lain bronkopneumonia, yaitu radang paru-paru yang berasal dari cabang-cabang tenggorokan yang mengalami infeksi. Selain itu bronkioetitis, yaitu infeksi serius pada cabang terakhir saluran napas yang berdekatan dengan jaringan paru-paru.