Kaum wanita mampu mencapai tingkat mistik tertinggi. Dia mengemukakan fakta bahwa bukan hanya kata yang bermuatan negatif saja seperti nafs yang mengandung gender feminin, tetapi juga kata dzat, “esensi, hakikat.” Ini untuk membuktikan bahwa Allah terkandung dalam unsur maskulin yang kreatif dan juga unsur feminin yang reseptif, dan tanpa cermin feminine, yaitu bagaimana mendefinisikan alam raya ciptaan, Allah tidak akan mampu merenungkan keindahan-Nya sendiri.
Sekian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H