Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penyair Rasa

Pendidikan, Lifestyle, Politik, Humaria, Literasi, Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Guru Tersayang

24 November 2024   23:39 Diperbarui: 24 November 2024   23:50 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun senyumnya tetap hadir, penuh arti.  

Ibuku, mentari yang selalu bersinar,  

Menyulam doa di setiap malam yang kelam,  

Tangan lembutnya merawat setiap luka,  

Dan pelukannya, pelabuhan jiwa yang penuh makna.  

Mereka tak pernah meminta lebih,  

Hanya ingin melihat anaknya bertumbuh tangguh,  

Setiap mimpi yang kuraih dan kuperjuangkan,  

Adalah hadiah kecil untuk hati yang tak pernah padam.  

Namun waktu, oh, waktu tak pernah berpihak,  

Rambut hitam mereka perlahan memutih,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun