Responden yang terlibat, seperti Ibu Mirna dan Bapak Tino, menggambarkan tantangan yang dihadapi, termasuk serangan hama, penyakit tanaman, dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Meskipun ada kesulitan, mereka tetap berupaya mengelola lahan basah dengan baik, menggunakan teknik pemupukan dan pengobatan alami. Kesadaran akan pentingnya lahan basah dan keberlanjutan praktik pertanian sangat diperlukan untuk menjaga ekosistem ini agar tetap produktif dan berkelanjutan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!