Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Kompasiana ke dua

Perempuan yang suka berkawan

Selanjutnya

Tutup

Money

G20 dan Penguatan UKM bersama Briefer, Igico Advisory dan Rumah Perubahan

16 Maret 2022   06:12 Diperbarui: 16 Maret 2022   06:21 1975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

G20 dan Penguatan UKM bersama Briefer, IGICO  Advisorydan Rumah Perubahan. Adalah Briefer,  platform kolaborasi yang diluncurkan PT Kreasi Komunikasi Digital, unit strategis dari IGICO Advisory.  Aplikasi Briefer dirancang bagi para praktisi komunikasi yang berfokus pada bidang public relations, brands dan keahlian terkait lainnya. Briefer menciptakan ekosistem kolaborasi komunikasi berbasis cloud yang memungkinkan para praktisi bekerja sama dengan pelaku bisnis, UKM, organisasi maupun pemerintah di berbagai daerah di Indonesia. Briefer diharapkan mampu mendukung serta memfasilitasi dinamika kebutuhan industri komunikasi. Briefer menyediakan tempat bagi setiap pelaku komunikasi khususnya tenaga lepas agar mampu bekerja dengan standar yang setara dalam sebuah ekosistem

Briefer bersama IGICO Advisory dan Rumah Perubahan Rhenald Kasali, menyelenggarakan seminar dan Coaching bertajuk EMPOWERING SMEs to Recover Stronger atau sederhananya Pemberdayaan UKM untuk pulih dan lebih kuat bersama. Kegiatan yang diadakan secara hybrid, Daring dan luring, bisa diikuti siapa saja secara gratis. Buat saya ini kesempatan baik. mengingat jika berbayar, harganya pasti lumayan banget. tak ada ilmu yang murah, ye kan?

 Ciledug-Bekasi, bukan jarak tempuh yang pendek, apalagi kegiatan dimulai sejak pagi. Maka saat matahari masih malu-malu bersinar, saya sudah siap menyusuri jalanan. Keadaan masih gelap, walau angkutan umum sudah mulai ramai, Lampu kendaraan masih lebih dominan daripada cahaya matahari. Rasa kantuk hilang, seiring kehangatan matahari yang mulai menyentuh kulit. Pagi-pag benar, benar-benar pagi karena jarum jam baru bergeser sekitar 15 menit dari angka delapan, saya sudah memasuki kawasan Rumah Perubahan. Di gerbang depan tertulis, Jakarta Escape. Kalau bahasa gaul mah, Jakarta coret.  rumah Perubahan, seluas 7 hektar, sebagian masih masuk jakarta dan sebagian masuk bekasi. yang masu wilayah jakarta, tepat berada di belakang Cilangkap.

Sejauh mata memandang, dimanjakan kehijauan dan udara yang sejuk. Ada kolam yang penuh dengan bunga terartai, lumayan menarik perhatian saya. Karena sejak pandemi dua tahun lalu, bisa dibilang ini kesempatan ke luar rumah yang lumayan jauh, selain waktu antar Si bungsu untuk kuliah luring di Yogja. dari gerbang hingga ke lokasi acara, lumayan jauh, untunglahkendaraan yang saya tumpangi bisa berhenti tak jauh dari lokasi. Kegiatan yang diselenggarakan di bawah tenda besar dan sebagian di ruang terbuka beratap langit biru. Ini juga yang membuat saya gembira, panitia sudah memikirkan masa-masak konsep dari pelaksanaan kegiatan. Sejauh mata memandang, rata-rata yang saya lihat, semua menggunakan masker. Di meja tamu, sudah ada barcode Peduli Lindungi yag wajib discan bagi setiap tamu yang akan mengikuti kegiatan. Tidak ada syarat Swab antigen, hanya dipastikan sudah vaksin minimal 2 kali. Beurntunglah saya karena saya baru 2 kali vaksin, d anbelum mendapat  vaksin booster tetap bisa mengikuti. 

dokpri
dokpri
Booth-booth UKM meramaikan bazar, berjajar rapi, terlihat sejak memasuki gerbang area kegiatan. Terlihat beberapa stand BUMN, kerajinan/craft, ada busana, tas dan makanan. Saya bergabung dengan kawan-kawan, membeli kudapan untuk sarapan pagi di area bazar. Lagi-lagi rezeki saya dan kawan-kawan ketika panitia, mengantarkan sesosok laki-laki untuk ikut duduk di area kami sarapan. lelaki itu terlihat bersahaja, mudah tersenyum dan asyik diajak ngobrol. Lelaki tersebut bernama Perry Tristianto, perintis FO-Factory Outlet dan juga pemilik Destinasi Wisata Floating Market, De ranch, Rumah Sosis, dan Rumah Asia Afrika. Sambil menunngu acara yang direncakan mulai sekitar pukul sembiulan, kami asyik berfoto-foto, makan dan ngobrol. Semakin beruntung saya ketika Prof. Rhenald Kasali juga bergabung. Obrolan kian hangat ketika topik yang diangkat Paris Fashion Week. Obrolan ini akan saya tuliskan dalam catatan tersendiri. 

Acara segera di mulai, dua pakar diminta naik ke panggung dan acara dibuka dengan sambutan Keynote Speaker Menteri Perdagangan, M. Lutfi. Seharusnya beliau hadir tapi karena ada perintah dari Presiden, dimana Mendag harus berangkat ke luar kota, maka sambutan disampaikan secara on line. Mendag M. Lutfi mengatakan: "kolaborasi dan inovasi adalah kunci utama perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM), dimana dukungan dan peran serta dari berbagai pihak terkait diperlukan agar UKM bisa bersaing di ranah global mulai dari pemasaran hingga teknologi digital.

Apa yang disampaikan Pak Mendag, ini sejalan dengan salah satu program Presiden Jokowi di G20. Di mana penguatan UKM jadi agenda yang diperhatikan secara serius. Mendag dalam sambutannya juga mengingatkan: tren ekonomi digital saat ini memiliki potensi yang sangat besar. Pelaku UKM dan mikro sebagai tulang punggung ekonomi negara harus memanfaatkan peluang tersebut dengan optimal guna meningkatkan skala usaha dan mendorong perekonomian bangsa.

 Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso juga sepemikiran dengan Mendag M. lutfi. UKM dan  usaha mikro memiliki peran sangat besar dalam pemerataan ekonomi karena sumbangsih terhadap serapan tenaga kerja dan sumbangan ke PDB. Presiden jokowi sering mengingatkan pentingnya memberikan perhatian dan pendampingan baik keuangan dan manajemen pada sektor UKM mengoingat sektor UKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

dokpri
dokpri
Pada pemaparan pengusaha yang banyak mendukung UKM, Perry Tristianto mengatakan, Apa yang dilakukan pemerintah dalam memberi perhatian, pendampingan dan pendanaan bagi sektor UKM memang sudah baik, namun diperlukan regulasi agar tidak terjadi tumpang tindih. Di mana perlu terus didorong agar lahir UKM baru tetapi UKM lama juga harus terus didukung. Karena menjadi sebuah langkah mundur jika lahir UKM baru tapi UKM lama ditelantarkan.

Satu gambar yang disampaika  Pak Perry dan saya setuju. perlu ada sebuah aturan di mana UKM baru atau yang lebih besar tidak boleh mematikan UKM lama. Sebagai contoh, sekarang minimarket merajalela. Sebagian halaman minimarket disediakan untuk UKM. tapi apa artinya jika UKM di halaman minimarket yang menjual jajanan matang dan kopi/es kopi harus bersaing dengan minimarket yang di dalam mulai menjual kopi dan es kopi juga? Bahkan termasuk mie instan yang siap santap. Bukankah seharus dibiarkan berjenjang. Minimarket menjual bahan mentah, UKM di depan minimarket menjual bahan jadi/matang. Hal ini perlu diatur agar, usaha-usaha warung kopi kecil dipinggirjalan/gerobakan tetap hidup.

Prof. Rhenald Kasali, tampil casul dengan t-shirt dan celana jenas yang memberi kesan muda dan gagah. Suaranya renyah, tak jauh berbeda dari yang bisa terdengar diakun youtubenya. Senyumnya tetap mempesona. Dan ilmunya yang mumuni membuat sesi beliau dipadati pengunjung yang datang langsung maupun yang mengikuti secara daring di youtube. Beliau cuma mengatakan untuk memulai usaha, diperlukan niat, fokus, memanfaatkan moment dan berani memulai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun