Mohon tunggu...
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Lifestyle Blogger | Web Content Writer

Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Blog: www.elisakaramoy.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Foam Bitumen, Hadirkan Solusi Untuk Mempercepat Perbaikan Jalan

24 Desember 2015   21:21 Diperbarui: 25 Desember 2015   08:15 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekilas mengenal Foam Bitumen, Bahan Untuk Daur Ulang Perkerasan Jalan

Pada beberapa kondisi dimana banjir, sampah yang bertumpuk, dan beban kemacetan yang menghantui lalu lintas di kota-kota besar, dan tidak terkecuali di kawasan industri yang umumnya memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Infrastruktur jalan menjadi kebutuhan utama bagi akses masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari serta industri sebagai pihak yang juga memiliki kepentingan besar untuk kelancaran produksinya yang nyaris tanpa jeda dan selalu padat setiap hari.

Bisa dibilang infrastruktur jalan menjadi kebutuhan vital bagi pelaku industri dan masyarakat. Untuk kasus ini, perbaikan jalan yang terkadang membutuhkan waktu cukup lama, apalagi dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat menimbulkan satu permasalahan besar yang bukan tidak mungkin akan membuat denyut perekonomian di kawasan tersebut terhambat atau bahkan terhenti beberapa waktu.

Implikasi ekonomi jika dalam kondisi ini tentu sangat merugikan karena ada sejumlah aktivitas bernilai ekonomis yang seharusnya bisa segera didapatkan akan hilang begitu saja. Belum beban biaya lainnya yang mungkin bisa bertambah dari perkiraan semula. Untuk daerah yang masuk dalam kategori seperti ini dibutuhkan solusi yang cepat, tepat, dan akurat agar roda perekonomian tidak akan terhenti sementara hanya karena permasalahan infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan. Terlepas dari apapun penyebabnya, entah karena faktor lingkungan maupun ulah manusia yang menggunakan akses jalan tersebut, kerusakan jalan harus segera diperbaiki agar tidak merembet menimbulkan permasalahan lainnya.

Untuk mengatasi permasalahan inilah secara konsisten dan terus-menerus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang PUPR) terus berupaya untuk menciptakan inovasi agar kasus kerusakan beberapa bagian infrastruktur jalan yang kerap terjadi termasuk di kawasan industri dimana jalan menjadi akses yang sangat vital dapat diperbaiki secara cepat, tepat, optimal, dan yang terpenting bertahan dalam jangka waktu yang lama, serta tidak memakan waktu lama dalam perbaikannya.

Untuk kasus seperti cara termudah adalah dengan menambal sulam jalan yang mengalami kerusakan tanpa menganggu jalan lainnya yang tidak mengalami kerusakan. Secara awam cara ini dipandang paling ekonomis dan minimalis bagi pengguna jalan karena peristiwa kemacetan yang mungkin akan terjadi akibat perbaikan jalan hanya di beberapa titik.

Umumnya, fasilitas infrastruktur jalan di beberapa titik kawasan industri sudah dibangun cukup baik namun perubahan kawasan di sekitar fasilitas tersebut seperti dibangunnya pemukiman-pemukiman baru secara tidak langsung akan menimbulkan efek yang dalam jangka waktu tertentu akan mengikis infrastruktur jalan yang sudah tertata rapi. Apalagi jika pembangunan di sekitar kawasan tersebut sama sekali tidak mengindahkan Tata Ruang Kota dan Analisis Dampak Lingkungan. Akhirnya hal tersebut berefek negatif berupa kerusakan jalan secara serius di beberapa bagian.

Berdasarkan hasil penelitian Balitbang PUPR, ada banyak jenis bahan yang dapat digunakan untuk perbaikan atau meningkatkan mutu bahan yang didaur ulang, salah satunya adalah dengan inovasi bahan Foam Bitumen. Dalam kasus kerusakan infrastruktur jalan, yaitu pada struktur perkerasan yang mengalami kegagalan perbaikan yang paling tepat adalah dengan memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan meningkatkan daya dukung struktur perkerasan tersebut dengan cara memberikan lapis tambah baru (overlay).

Sedangkan cara lainnya adalah dengan membongkar lapisan beraspal lama yang diikuti perbaikan atau penambahan lapis pondasi serta memberikan lapisan beraspal baru sebagai lapis penutupnya. Untuk kondisi perbaikan cara ini, maka Foam Bitumen dinilai sebagai salah satu bahan yang memiliki kualitas cukup baik dimana Foam Bitumen merupakan campuran antara udara, air, dan bitumen yang dicampur dengan komposisi tertentu, atau dengan kata lain merupakan bahan penstabilisasi (Stabilizer) agar bahan material yang dihasilkan lebih berkualitas.

Sedangkan Bitumen sendiri merupakan produk yang dihasilkan dari penyulingan minyak mentah yang memliki sifat pengikat. Foam Bitumen dapat digunakan sebagai bahan penstabilisasi hampir semua jenis material, mulai dari pasir, kerikil, agregat pecah, serta material sub standar lainnya. Namun, tingkat keberhasilannya untuk menstabilisasi bahan-bahan tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu, yaitu kuantitas dan temperatur air, sumber dan tipe Bitumen, temperatur bitumen dan foaming chamber, tekanan bitumen dan air, serta bahan tambah lainnya.

Inovasi Balitbang PUPR untuk memperbaiki fasilitas infrastruktur jalan yang di beberapa bagiannya mengalami kerusakan akibat berbagai faktor  dengan bahan Foam Bitumen pada gilirannya memberikan solusi yang efektif untuk memperbaiki dengan segera kondisi jalan agar kembali berfungsi normal tanpa harus menimbulkan permasalahan baru yang terlalu lama seperti kemacetan panjang akibat antrian penyempitan jalan, perubahan cuaca yang menimbulkan kendala di lapangan, serta permasalahan lainnya yang pada akhirnya akan menghambat gerak laju perekonomian di kawasan tersebut. Apalagi jika kawasan industri tersebut merupakan Industri Berikat di mana hampir semua produksinya ditujukan untuk keperluan ekspor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun