Sumber foto : Antarafoto.com
Pembangunan kawasan industri pada prinsipnya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena bisa dpastikan sebuah industri pastilah menyerap tenaga kerja yang jumlahnya cukup banyak selain tentunya membuka lapangan kerja baru, baik bagi masyarakat yang tinggal di kawasan industri tersebut maupun bagi masyarakat dari luar daerah. Namun dalam kenyataannya, kawasan industri tidak hanya memberikan kesempatan dan peluang kerja bagi masyarakat, melainkan juga memunculkan peluang bisnis baru terutama dalam sektor jasa dan perdagangan. Untuk daerah atau kawasan itu sendiri, berdirinya industri-industri baru memberikan peluang daerah tersebut terus berkembang disertai dengan tersedianya kelengkapan fasilitas untuk menunjang kehidupan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut, terutama fasilitas infrastruktur jalan. Setidaknya, ada 6 fasilitas infrastruktur utama yang harus dimiliki sebuah kawasan industri agar dapat menunjang dan memfasilitasi semua aktivitas perekonomian yang terdapat di kawasan tersebut, yaitu :
- Infrastruktur Jalan. Sebuah kawasan industri haruslah memiliki fasilitas infrastruktur jalan yang berkualitas, karena hampir dipastikan setiap hari kawasan ini akan dilewati kendaraan industri dengan bobot yang sangat berat dari berbagai jenis industri.
- Listrik. Suplai listrik secara kontinyu dan konsisten merupakan kebutuhan pokok bagi sebuah kawasan industri, karena itulah beberapa kawasan industri kini sudah mulai menggunakan jaringan kabel bawah tanah untuk suplai listriknya, di samping terlihat lebih rapi, cara ini dijamin lebih aman.
- Drainase (saluran air). Drainase yang tertata rapi dan terintegrasi serta telah direncanakan dengan baik akan menghindarkan kawasan tersebut dari kemungkinan buruk akibat curah hujan yang tinggi dan limbah pembuangan pabrik yang nyaris setiap hari dibuang ke saluran air tersebut.
- Tersedianya air bersih. Air bersih bisa dibilang merupakan salah satu kebutuhan utama yang seharusnya telah dimiliki sebuah kawasan ketika dalam proses menuju terbentuknya kawasan industri. Sebisa mungkin sebuah kawasan industri memiliki suplai air bersih yang berasal dari sistem perpipaan, karena hal ini akan menghindarkan industri tersebut dari upaya terus mengerus air tanah yang makin hari semakin berkurang jumlahnya.
- Telekomunikasi. Sebuah kawasan industri setidaknya harus memiliki sarana dan prasarana telekomunikasi yang lengkap untuk mempermudah berbagai aktivitas di kawasan tersebut, termasuk masyarakat yang tinggal atau bekerja pada industri tersebut.
- Gas Alam. Meskipun beberapa kawasan industri belum memiliki kelengkapan fasilitas ini namun tersedianya fasilitas gas alam ini tentu akan lebih memudahkan semua aktivitas yang berada dalam kawasan industri tersebut, termasuk masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi tersebut. Tersedianya fasilitas infrastruktur gas alam juga menjadi penarik investor untuk menanamkan modal atau investasinya dalam bentuk industri yang pada gilirannya akan membuka lapangan kerja baru dan menciptakan gerak laju perekonomian di kawasan tersebut.
Sebagian besar kawasan industri pada awalnya merupakan daerah yang sepi atau bahkan beberapa diantaranya tidak memiliki sumber daya alam yang memadai sehingga masyarakat kerap mengalami kesulitan dalam membangun perekonomiannya. Pembukaan kawasan industri untuk daerah semacam ini tentu saja ekonomi akan meningkatkan taraf hidup masyarakat serta akses masyarakat untuk keluar dan kembali ke daerah tersebut. Betkembangnya sebuah kawasan menjadi kawasan industri sudah bukan rahasia lagi akan membuat daerah tersebut semakin cepat dibangun serta dilengkapi fasilitasnya, terutama fasilitas infrasruktur yang mendukung aktivitas perekonomian tersebut, termasuk fasilitas infrastruktur jalan yang berkualitas.
Fasilitas infrastruktur jalan yang berkualitas saat ini sudah bukan lagi hanya sekadar fasilitas pendukung belaka, namun merupakan kebutuhan pokok yang harus disiapkan sebuah kawasan ketika akan dikembangkan menjadi sebuah kawasan industri. Karena tanpa fasilitas infrastruktur jalan yang berkualitas dan memiliki ketahanan untuk waktu yang lama, maka secara otomatis pekerjaan perbaikan jalan secara terus- menerus akibat kerusakan yang disebabkan berbagai kondisi akan mengakibatkan terhambatnya aktivitas perekonomian di kawasan industri tersebut, baik masyarakat dan terutama para pekerja industri. Kendaraan-kendaraan industri yang biasanya super berat dan super besar mengalami kesulitan untuk mengakses pabriknya, baik mengirim barang atau untuk mengambil barang untuk didistribusikan.
Saat ini kebetulan saya bertempat tinggal di salah satu kawasan industri di daerah Tangerang, di mana hampir setiap hari jalan-jalan di kawasan ini di lalui kendaraan-kendaraan besar dengan bobot yang terlihat sangat berat untuk mendistribusikan hasil produksi atau mengantarkan bahan baku ke pabrik-pabrik yang berada di kawasan industri tersebut. Meskipun fasilitas infrastruktur jalan mungkin telah dipersiapkan oleh pemerintah daerah untuk mempermudah akses keluar masuk kawasan industri untuk kendaraan-kendaraan berbobot berat yang umumnya berupa truk peti kemas atau truk kontainer yang terkadang super besar untuk keperluan pengiriman barang ke luar negeri, namun kebanyakan sebagian besar jalan cepat sekali mengalami kerusakan.
Umumnya kerusakan tersebut disebabkan curah hujan yang cukup besar dan dalam waktu yang lama, drainase air yang kurang terpelihara, atau pembangunan kawasan pemukiman serta daerah di sekitar kawasan industri tersebut yang kurang terintegrasi satu sama lain, terutama dalam hal pembuangan limbah rumah tangga.
Akhirnya bisa ditebak, curah hujan yang besar hanya dalam waktu singkat akan menyebabkan banjir mengenang di mana-mana. Kondisi semacam ini cukup menyulitkan aktivitas industri dan masyarakat di kawasan tersebut. Serta yang lebih parah, kondisi ini dapat menyebabkan bencana banjir di kawasan sekitarnya, entah itu kawasan pemukiman maupun kawasan industri itu sendiri.
Untuk kondisi semacam ini dibutuhkan solusi yang melibatkan semua unsur yang memiliki kepentingan atas daerah tersebut, seperti pelaku industri yang tentu membutuhkan akses infrastruktur jalan bagi kelancaran bisnisnya, masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan tersebut untuk kenyamanan dan keamanan hidup dalam jangka panjang, serta pemerintah pusat dan daerah sebagai penyelenggara fasilitas infrastruktur tersebut karena pada akhirnya pertumbuhan suatu kawasan industri akan meningkatkan pendapatan daerah, dalam bentuk :
- Bagi pelaku industri, dengan menyesuaikan bobot kendaraan industrinya dengan kemampuan atau ketahanan jalan terhadap kendaraan tersebut, karena aktivitas keluar masuk kendaraan industri melalui jalan tersebut di lalui setiap hari.
- Bagi masyarakat yang tinggal dan bermukim di daerah sekitar lokasi industri tersebut, membantu merawat infrastruktur jalan dengan selalu memperhatikan kelancaran drainase air yang berada di lingkungannya, tidak membuang sampah sembarangan, dan selalu mematuhi ketentuan pemerintah ketika akan memperbaiki atau merenovasi rumahnya.
- Bagi pemerintah, terutama pemerintah daerah, secara berkala memantau dan segera memperbaiki manakala kondisi infrastruktur jalan mulai menurun atau mengalami kerusakan.
Ketiga kompenen yang sesungguhnya memiliki kepentingan atas akses fasilitas infrastruktur jalan tersebut sudah seharusnya saling bersinergi untuk menciptakan sebuah kawasan industri yang berkualitas dengan memelihara semua fasilitas yang tersedia di kawasan tersebut. Namun, kondisi ideal ini kadangkala sulit untuk diwujudkan karena terganggungnya akses fasilitas akibat menurunnya kualitas jalan sering kali dirasakan dalam kondisi yang berbeda. Bila kondisi infrastruktur jalan sudah dalam keadaan rusak parah akan sangat sulit memperbaikinya, bahkan membutuhkan waktu agar dapat kembali normal untuk dilalui. Bayangkan, tentu akan banyak biaya ekonomi yang terbuang belum lagi hilangnya waktu efektif untuk beraktivitas akibat kondisi jalan yang rusak.
Untuk daerah yang bisa terbilang sangat vital bagi akses perekonomian dan aktivitas sebuah kawasan, perbaikan jalan tentu tidak bisa dilakukan dalam waktu lama. Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan solusi yang efektif agar perbaikan jalan dapat segera dilakukan tanpa membutuhkan waktu perbaikan yang lama, misalnya hanya dengan memperbaiki bagian-bagian yang mengalami kerusakan. Dalam situasi seperti ini, dibutuhkan sebuah inovasi agar solusi memperbaiki akses infrastruktur jalan yang vital dalam waktu relatif singkat dapat dilaksanakan dengan segera, dan denyut nadi perekonomian di kawasan tersebut tidak akan mengalami "koma atau berhenti berdetak sesaat."
Adalah penggunaan "Foam Bitumen" sebagai sebuah kompenen untuk membantu mendaur ulang perkerasan jalan, yang memiliki andil besar untuk menciptakan teknologi perbaikan jalan dengan cara memperbaiki bagian-bagian yang mengalami kerusakan, Inovasi ini diharapkan efektif jika diterapkan untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas jalan di kawasan di mana akses jalan tersebut sangat vital bagi aktivitas perekonomian dan masyarakat sehari-hari. Lantas, apa sebenarnya teknologi perbaikan jalan dengan "Foam Bitumen" tersebut.