Pada kalimat perintah, terdapat imbuhan lah atau kan pada predikat yang digunakan. Contohnya: Buanglah sampah pada tempatnya! Matikan kran air!
* Intonasinya naik atau meninggi Jika kalimat perintah diucapkan dalam bentuk lisan, maka akan memiliki intonasi naik di bagian awal dan rendah di bagian akhir. Biasanya, kata yang memiliki intonasi naik adalah kata dasar.
*Menggunakan pola inversi atau subyek terletak di belakang predikat
Pada kalimat biasa, umumnya memiliki pola kalimat subyek diikuti dengan predikat. Akan tetapi, kalimat perintah memiliki pola kalimat terbalik, yaitu predikat yang diikuti oleh subyek.
Contohnya:
Kalimat biasa: Pintu (Subyek) jangan lupa dikunci (Predikat)
Kalimat perintah: Jangan lupa kunci (Predikat) pintu (subyek)!
Dengan mempelajari kalimat perintah yang bermanfaat untuk membuat komunikasi lebih efektif dan baik dalam kesopanan.
Penerapan metode pembelajaran mengenai materi Kalimat Perintah pada tingkat Sekolah Dasar
Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan kalimat perintah adalah metode bermain peran. Metode ini dapat membantu siswa memahami kalimat perintah dengan cara menggabungkan keterampilan berbicara dan menulis dalam satu kegiatan pembelajaran.
Dalam metode bermain peran, siswa berperan sebagai orang lain dan berdialog dengan menggunakan kalimat perintah. Kalimat perintah yang digunakan dalam dialog percakapan dapat berupa kalimat perintah biasa, kalimat perintah saran, kalimat perintah ajakan, dan kalimat perintah larangan.