Mohon tunggu...
Elisabet Yunita Silalahi
Elisabet Yunita Silalahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Komunikasi Media

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kesalahan Sebelum Tayang Serial Adaptasi Dikta dan Hukum

8 Desember 2021   22:32 Diperbarui: 8 Desember 2021   22:50 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para adaptor, memiliki tantangan di mana harus menyatukan dua karakter yang berbeda, novel merupakan media linguistik, sedangkan film merupakan visual.

Hal ini menunjukkan bahwa pembuat film adaptasi bukan penerjemah, namun sudah menjadi penulis baru yang konstruktif dan lebih kreatif.

Menurut Seger (dalam Ardianto, 2014: 20), adaptor perlu memperhatikan tiga proses adaptasi, yaitu rethinking (berpikir ulang), reconceptualizing (mengkonsep ulang), dan understanding (memahami) novel yang akan diadaptasi.

Karakter Dikta dan Hukum

Tiga proses yang dikemukakan oleh Seger di atas menggambarkan bahwa adaptasi film bisa saja menghasilkan cerita yang berbeda dari novelnya.

Ini terjadi karena ada bagian novel yang masih kurang sesuai atau kurang memenuhi kriteria dalam film.

Namun, bagi kebanyakan orang mengeluhkan soal cerita yang berbeda dengan di apa yang mereka baca di novel.

Berbeda dengan serial Dikta dan Hukum. Masyarakat, terutama penggemar NCT DREAM, yang mengklaim bahwa penulis novel, penulis naskah, dan sutradara tidak teliti.

Bukan soal konsep ceritanya, namun yang menjadi permasalahan ada pada bagian karakter dalam cerita tersebut.

Film serial ini menggunakan nama karakter dari beberapa personel NCT DREAM, seperti Doyoung, karakter utama sebagai Dikta.

Selain Jeno, nama-nama karakter diganti menggunakan nama lokal. Sehingga, banyak dari penggemar yang akhirnya protes, karena akan memengaruhi citra dan branding Jeno NCT DREAM.

Mungkin penulis ingin menampilkan hal yang unik dengan menggunakan nama Jeno yang notabenenya bukan nama Indonesia pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun