Mohon tunggu...
Elisabet Yunita Silalahi
Elisabet Yunita Silalahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Komunikasi Media

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kesalahan Sebelum Tayang Serial Adaptasi Dikta dan Hukum

8 Desember 2021   22:32 Diperbarui: 8 Desember 2021   22:50 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini sedang ramai perbincangan tentang adaptasi film dari novel karya Dhia'an Farah berjudul Dikta dan Hukum.

Seperti yang diberitakan oleh kompas.com pada gambar di atas, di mana serial Dikta dan Hukum dikecam karena menggunakan nama Jeno NCT DREAM.

Sebelum menjadi novel, Dikta dan Hukum merupakan cerita fan fiction NCT yang disebut AU (alternate universe), yang sempat trending di Twitter.

AU merupakan sebuah cerita yang dipublikasikan di Twitter dengan menggunakan dimensi berbeda dari yang seharusnya.

Seperti salah satu contohnya cerita Dikta dan Hukum di atas, di mana personel NCT DREAM dibuat hidup layaknya orang Indonesia.

Semua nama personel NCT DREAM di novel tersebut diganti menggunakan nama Indonesia, kecuali Jeno.

Sehingga, menimbulkan protes dari penggemar dengan alasan nama yang digunakan Jeno bukanlah sekedar nama, namun sudah menjadi branding bahwa Jeno hanya personel NCT DREAM.

Adaptasi Film

Pembuat film, terutama penulis naskah, biasanya mengambil sumber ide dari berbagai macam hal, salah satunya adalah novel.

Novel yang diadaptasi biasanya novel-novel yang sudah populer di kalangan masyarakat.

Menurut Ardianto (2014: 19), film adaptasi selalu berhasil menarik perhatian penonton, karena pembaca novel ingin melihat bentuk visualisasi dari imajinasi mereka saat membaca novel melalui film.

Para adaptor, memiliki tantangan di mana harus menyatukan dua karakter yang berbeda, novel merupakan media linguistik, sedangkan film merupakan visual.

Hal ini menunjukkan bahwa pembuat film adaptasi bukan penerjemah, namun sudah menjadi penulis baru yang konstruktif dan lebih kreatif.

Menurut Seger (dalam Ardianto, 2014: 20), adaptor perlu memperhatikan tiga proses adaptasi, yaitu rethinking (berpikir ulang), reconceptualizing (mengkonsep ulang), dan understanding (memahami) novel yang akan diadaptasi.

Karakter Dikta dan Hukum

Tiga proses yang dikemukakan oleh Seger di atas menggambarkan bahwa adaptasi film bisa saja menghasilkan cerita yang berbeda dari novelnya.

Ini terjadi karena ada bagian novel yang masih kurang sesuai atau kurang memenuhi kriteria dalam film.

Namun, bagi kebanyakan orang mengeluhkan soal cerita yang berbeda dengan di apa yang mereka baca di novel.

Berbeda dengan serial Dikta dan Hukum. Masyarakat, terutama penggemar NCT DREAM, yang mengklaim bahwa penulis novel, penulis naskah, dan sutradara tidak teliti.

Bukan soal konsep ceritanya, namun yang menjadi permasalahan ada pada bagian karakter dalam cerita tersebut.

Film serial ini menggunakan nama karakter dari beberapa personel NCT DREAM, seperti Doyoung, karakter utama sebagai Dikta.

Selain Jeno, nama-nama karakter diganti menggunakan nama lokal. Sehingga, banyak dari penggemar yang akhirnya protes, karena akan memengaruhi citra dan branding Jeno NCT DREAM.

Mungkin penulis ingin menampilkan hal yang unik dengan menggunakan nama Jeno yang notabenenya bukan nama Indonesia pada umumnya.

AU biasanya memang menggunakan visualisasi dari artis yang penulisnya gemari, namun jika ingin divisualisasikan dengan aktor lain, akan sangat aneh untuk dilihat.

Jeno NCT DREAM digantikan visual dan karakternya dengan yang ada di film dan diperankan oleh Abun Sungkar.

Selain itu, hal ini juga termasuk dalam ranah copyright, di mana Jeno merupakan aset dari agensinya, yaitu SM Entertainment.

Masyarakat juga mengenal identitas Jeno sebagai personel NCT DREAM dengan segala keunikannya.

Namun, akan terkalahkan dengan citra dirinya sebagai karakter di sebuah film, bahwa Jeno adalah pemeran Dikta dan Hukum.

Maka, sangat penting bahwa untuk mengadaptasi sebuah novel menjadi film harus memahami betul prosesnya.

Sehingga, tidak terkesan hanya untuk menggaet penonton dan mencari keuntungan dari ramainya pembaca AU Dikta dan Hukum.

Selain itu, terkait hal ini masih perlu diteliti lagi oleh pengamat film, apakah adaptasi film dari AU atau fan fiction diperbolehkan?

Daftar Pustaka

Ardianto, Deny T. (2014). Dari novel ke film: Kajian teori adaptasi sebagai pendekatan dalam penciptaan film. Jurnal Panggung, 24(1): 16-24.

Sari, Rintan P. (2021, Desember 1). Serial Dikta dan Hukum dikecam usai gunakan nama Jeno NCT secara ilegal. kompas.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun