Mohon tunggu...
Eliezer Mei Kriswanto
Eliezer Mei Kriswanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas (The Critical Voice, Eliezer Mei Kriswanto).

Bersama bacaan dan tulisan saya menikmati kebebasan berpikir. Namun saya bukan penciptanya. Saya ingin menciptakan kebebasan dan menikmatinya dari buah pemikiran yang saya tuangkan dalam karya tulis. Selamat membaca dan berpikir bebas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu Alam dan Anak-Anak Durhaka

5 Juli 2023   22:34 Diperbarui: 5 Juli 2023   22:38 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu alam tak dijaga, dijarah segala isinya.

Apa-apa yang hidup nyata-nyata nyaris punah.

Cinta-Nya dibalas dengan imajinasi, jadilah cinta kita cinta imajiner!

Cendekia hanya sekadar pintar berkata.

Cendekia duduk diam tanpa kata.

Cendekia sibuk tanpa kerja tanpa kata.

Semuanya tanpa guna, lupa dengan duka-lara bunda.

Akhirnya,

Lamat-lamat sayup terdengar “Ibu, kami tetap cinta.”

Dan kami hanya anak-anak yang durhaka karena lupa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun