"Iya, aku tahu itu," selaku, "kalau ukurannya materi aku gak ada apa-apanya."
"Ini bukan cuma masalah materi. Bukan itu. Ini realistis. Cinta aja gak cukup."
**
Sabtu malam pukul 19:00 WIB, Jalan Langenastran Lor, Jogja.
Hening.
Aku dan dia saling diam. Sama-sama tertunduk. Kelelahan menghampiri setelah beberapa jam tidak juga menemui titik temu.
"Banyak perbedaan diantara kita. Kita gak mungkin berjodoh lagi. Mungkin sampai disini." Katanya lirih.
Aku berusaha tenang, "bukannya perbedaan itu memperkaya hubungan?"
"Perbedaan kita terpaut jauh. Perbedaan yang sangat berbeda ini memisahkan. Pepatah 'perbedaan-memperkaya' itu tidak sesuai ditempatkan pada kondisi kita sekarang."
"Perbedaan itu menyatukan, bukan memisahkan."
"Ada hal-hal dimana perbedaan kita justru menjauhkan.
Kamu lebih baik disana. Aku, lebih baik disini. Ayah dan ibu memerlukan aku, dan kamu gak bisa memenuhi keinginanku. Aku capek dengan hubungan ini. Kamu cinta tapi gak mau berkorban."