"Iya mungkin. Tapi yang jelas perubahan drastis ini sejak kamu ke Bogor. Kata-kata 'Aku sibuk, waktu yang tepat, dan berpikir' adalah kata-kata yang sebelumnya tabu."
"Biasa aja. Kamu selalu berlebihan dalam menilai sesuatu."
"Bagiku itu perubahan luar biasa."
"Masih banyak hal yang lebih penting yang harus dikerjakan. Bukan cuma ngurusin telepon atau SMS."
"Update Facebook bisa, bahkan sampai upload foto team gathering-lah-outbond-lah. Tapi membalas SMS atau angkat telepon sama sekali gak bisa. Bahkan sampai dua hari gak bisa dihubungi karena 'nomor telepon yang anda hubungi sedang tidak aktif.'"
"Kamu pikir aku sedang menyembunyikan sesuatu?"
"Mungkin aku layak curiga."
"Tuduhanmu menjijikkan."
**
Senyum dan tatapan asing, dengan cara memandang seperti orang lain. Tidak seperti yang ku kenal selama ini. Aku benar-benar menjadi orang lain. Terasing atau diasingkan, atau entahlah.
Dia memandang sekeliling, lalu membaca sebuah pesan singkat dari ponselnya. Kemudian dia berkata kepadaku, "sudahlah, aku disini baik-baik aja. Gak ada sesuatu pun yang patut kamu reka-reka."
"Seandainya komunikasi kita masih berjalan apa adanya, mungkin aku gak bertanya-tanya."