Kuingin marah, melampiaskan tapi ku hanyalah sendiri disini
Ingin ku tunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa..
Mendung dan gerimis bergantian ikuti langkah kaki sampai di dekat Jalan Benteng. Aroma wangi kopi menyeretku ke sebuah warung kopi kecil. Kutekan lagi nomor Handphone-nya untuk kesekian kali. Kali ini bisa tersambung, tapi no respon. Terpaksa kutinggalkan pesan singkat. Juga tidak ada balasan. Sampai menjelang sore, tidak satupun balasan pesan singkat yang masuk. Apalagi telepon.
Sabtu menjelang sore, pukul 15:30 WIB, Jalan Benteng, Jogja. Sebuah pesan singkat yang benar-benar singkat berbunyi --bagaimana?
Segera kubalas --aku sudah di jogja. bisa ketemu sekarang?
Dia membalas --ok. tunggu aku di dekat alun-alun kidul.
Sekitar setengah jam aku menunggu. Sebait kerinduan terobati saat melihatnya dari kejauhan. Masih dengan sepeda motor Yamaha Mio berwarna hitam dan mengenakan jaket sporty berwarna merah. Beberapa saat kemudian mendekat. Senyum yang lama ku kenang. Seuntai harap agar semua baik-baik saja.
**
"Tadi pagi aku telepon, tapi gak aktif. Terus SMS, beberapa kali," kataku perlahan.
"Oh, iya, aku baru aktifin HP siang tadi," sahutnya.
"Kamu kemana aja kok baru aktifin HP?"
"Aku keliling cari baju untuk kerja." Dia menunjukkan bungkusan dalam tas plastik berwarna keabuan.
"Sama siapa?"