Mohon tunggu...
Elga Monalisa
Elga Monalisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Newbie

Just an ordinary girl, who believed in her dream.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 Telah Mengubah Sistem Dunia Pendidikan Tinggi

12 Desember 2021   14:34 Diperbarui: 12 Desember 2021   14:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan laporan ditemukannya kasus COVID-19 yang terjadi di kota Wuhan, Cina. COVID-19 merupakan suatu virus yang menyerang system pernapasan. 

Virus ini menyebabkan gangguan ringan pada system pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. 

Penyebaran yang sangat cepat antar manusia telah merambah ke sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia dan telah menjadi kasus pandemic yang tak kunjung usai hingga hari ini.

Sebelumnya tidak pernah terbayangkan bagaimana suatu pandemi dapat mengubah sebagian system yang telah berjalan dalam dunia. 

Polemik pun mulai bermunculan ketika manusia dituntut untuk tetap beraktivitas demi kelangsungkan hidup mereka, namun penyebaran virus COVID-17 yang begitu cepat pun tak bisa disepelekan. 

Ketakutan masyarakat, kecemasan dan ketidakpastian kapan pandemic ini akan berakhir telah mendorong pemerintah Indonesia untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan darurat dalam berbagai sektor guna mengatasi kekalutan yang disebabkan oleh COVID-19.

Sejak awal tahun 2020, dunia pendidikan Indonesia mengalami perubahan drastsc akibat dampak dari pandemi. Kebijakan awal yang dikeluarkan oleh Kemendikbud adalah larangan pembelajaran tatap muka dan sebagai gantinya pembelajaran dilakukan dari rumah. Kemudian pembelajaran mulai dilakukan dengan menerapkan system e-learning, yaitu system belajar-mengajar yang dilakukan dari jarak jauh melalui wadah platform digital, seperti Zoom, Google Meet, Google Classroom, Whatsapp, dll. 

Selanjutnya akan disebut dengan istilah kuliah online.  Perguruan tinggi pun tidak luput dari krisis. Pergesaran system pembelajaran yang begitu mendadak ini menimbulkan berbagai kesulitan baik bagi perguruan tinggi maupun mahasiswa, seperti pembatalan acara kegiatan mahasiswa, pergeseran jadwal kuliah, hingga pro dan kontra dalam penerapan kuliah online karena menimbulkan gangguan dalam proses belajar mengajar, jauh sebelum masa pandemi kelas online sudah diterapkan dibeberapa universitas.

KELEMAHAN KULIAH ONLINE

1. Minim fasilitas belajar. Beberapa mahasiswa kesulitan dalam mencari ruang belajar yang tenang karena terkadang sering mendapat gangguan di rumah.

2. Menghabiskan lebih banyak usaha dan waktu untuk belajar secara mandiri.

3 Berkurangnya motivasi belajar karena tidak bisa mengatur waktu untuk mempelajari materi dan mengerjakan tugas sehingga menimbulkan rasa kewalahan pada mahasiswa.

4. Mahasiswa merencanakan dan mengatur proses belajar sendiri secara mandiri.

5. Proses penyampaian dan penyerapan materi kurang maksimal.

6. Materi hanya diberikan secara teori, tidak ada kuliah praktek

7. Interaksi sosial berkurang.

8. Sangat bergantung pada jaringan internet. Jika internet mengalami gangguan maka proses belajar-mengajar tidak dapat terlaksana.

9. Terjadi kesenjangan pendidikan. Sebagai negara kepulauan yang luas, Indonesia masih memiliki kendala dalam menjalankan proses perkuliahan secara online. Mengingat pembangunan infrastruktur dan penyebaran internet yang tidak merata menimbulkan kesenjangan pendidikan yang semakin jauh dalam berbagai lapisan masyarakat.

KELEBIHAN KULIAH ONLINE

1. Flexibilitas. Kuliah menjadi lebih mudah karena dapat dilakukan dimana saja.

2. Dapat menghemat biaya transportasi karena tidak perlu datang ke kampus.

3. Banyak platform pendidikan bermunculan, sehingga akses belajar semakin banyak.

4. Tidak lagi terbatas oleh jarak, Dapat mengikuti webinar hingga kursus online bersertifikat.

5. Serba teknologi, mendorong mahasiswa untuk melek teknologi dan membukan wawasan dari dunia luar.

6. Pendekatan yang lebih sesuai

7. Pengalaman belajar lebih menyenangkan

8. Mudah didokumentasikan

PROSES ADAPTASI DENGAN KULIAH ONLINE

Pandemi ini telah benar-benar mengubah system pendidikan yang telah ada. Selama ini perguruan tinggi terlalu berfokus pada kemampuan akademik dan metode pembelajaran hafalan, daripada kemampuan berpikir kritis, kreatif, analitis dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan di masa depan.  

Namun melalui system e-learning yang sudah mulai berjalan , diharapkan dunia pendidikan di Indonesia semakin berjalan menuju kearah yang lebih baik, khususnya dalam memanfaatkan momentum kuliah online dengan mematangkan fasilitas yang menunjang seperti penggunaan teknologi yang dapat menunjang proses belajar-mengajar mahasiswa, khususnya yang mengambil pendidikan profesi agar penyampaian materi dapat lebih optimal dan mahasiswa dapat menyerap materi atau informasi lainnya dengan lebih maksimal.

Tidak ada yang bisa menebak kapan pandemic ini akan berakhir. Hampir dua tahun sudah mahasiswa menghabiskan banyak waktu dalam ruang yang terbatas. Tidak bisa belajar di dalam kelas, tidak bisa mengerjakan tugas kelompok bersama teman-teman, tidak bisa pergi ke perpustakaan dan tidak bisa mengikuti kegiatan-kegiatan non-akademis yang ada di perguruan tinggi. 

Seiring berjalannya waktu rasa jenuh dan bosan pasti akan menyerang. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan mahasiswa agar lebih mudah beradaptasi menjalani kuliah online :

1. Mulai belajar mengorganisir waktu

Kuliah online memberikan mahasiswa flaxibilitas dalam mengatur waktu belajar, namun juga bisa menjadi suatu kesulitan dalam mengatur waktu. Aturlah waktu kapan harus belajar, mengerjakan tugas dan bersantai sehingga lebih tertata sekaligus mengasah kemampuan mengatur prioritas dari hal terpenting hingga tidak terlalu penting. Hal ini akan mnegurangi rasa stress karena kewajiban yang harus dilakukan sudah dipecah kedalam jam-jam tertentu.

2. Mengoptimalkan proses belajar

Keunggulan pembelajaran online adalah munculnya platform-platform pendidikan yang memberikan berbagai materi secara gratis. Gunakan platform dan teknologi yang dipunya untuk mengoptimalkan proses belajar, seperti memonton video atau mendengarkan podcast. Hal ini dapat menambah wawasan dan kemampuan mahasiswa dalam memahami materi

3.  Tetap terhubung dengan teman terdekat

Kuliah online membuat mahasiswa terkadang dilanda rasa sepi yang berpengaruh terhadap motivasi seseorang untuk belajar. Untuk itu usahakan agar tetap terhubung dengan memanfaatkan kemampuan teknologi seperti video call untuk bercakap dengan teman baikmu.

4. Menekuni hal-hal baru

Mengerjakan atau menggeluti hal baru dapat meningkatkan perasaan positif seseorang. Ini akan memberikan semangat baru pada seseorang dalam menghadapi hari-hari yang akan datang.

STAY POSITIVE, MESKIPUN KEADAAN SEDANG TIDAK BAIK-BAIK SAJA

Diperhadapkan dengan kompleksnya kehidupan yang serba tidak pasti sekarang ini, pasti akan menimbulkan dua reaksi dalam diri seseorang, yaitu berusaha tetap berpikir positif atau berpikir negative. 

Menurut Susetyo (1998), berpikir positif adalah kemampuan berpikir seseorang untuk memusatkan perhatian pada sisi positif dari keadaan diri, orang lain, dan situasi yang dihadapi. Keuntungan memiliki pikiran positif adalah hidup lebih tenang, sehingga ide-ide baik akan bermunculan. Sedangkan berpikir negatif adalah cara berpikir, harapan dan deskripsi negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi disekitar. 

Kondisi ini dapat menimbulkan stress, menurunkan motivasi sehingga kesulitan dalam melihat dan memanfaatkan peluang baik yang ada disekitar. Memiliki pikiran yang positif tidak datang begitu saja, butuh waktu, proses, dan latihan yang konsisten. Jadi tetap butuh kemauan dari diri sendiri untuk mau belajar berpikir positif.

Kabar baiknya, kini kasus COVID-19 di Indonesia sudah mulai menurun dan dalam rangka memasuki era new normal, pemerintah telah memperbolehkan perguruan tinggi melakukan pembelajaran tatap muka (kuliah offline), namun tetap dengan kebijakan maupun aturan-aturan yang dimiliki oleh kampus masing-masing, seperti membatasi jumlah mahasiswa yang boleh mengikuti kuliah offline dengan tetap mengikuti standar prokes yang ditetapkan oleh pemerintah. Maka dari itu jangan berhenti untuk terus berpikir positif, karena semua akan menjadi baik-baik saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun