Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ingatan yang Kembali

11 Oktober 2024   09:25 Diperbarui: 11 Oktober 2024   10:00 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlempar dari tengah laut?

Tiba-tiba saja ingatan itu menyeruak kembali. Ingatan tentang sosok penyihir jahat bernama Glinda yang menangis sesenggukan di ujung tebing yang berada di tengah laut. Ingatan tentang bagaimana ia berjalan perlahan mendekati penyihir itu dan bertegur sapa. "Madam, ada yang bisa saya bantu?"

Glinda-penyihir jahat itu, sontak menoleh kaget. Diamatinya Martin dengan mata setengah terpicing. 

"Aku butuh teman bicara. Aku bosan menjadi penyihir jahat." Ujarnya dengan mimik setengah merengut. 

"Oh, itu bagus!" Martin berseru girang. Glinda membungkukkan badan. Matanya yang cekung menatap tajam ke arah Martin.

"Mintalah sesuatu. Pasti akan aku kabulkan. Mumpung aku sedang ingin menjadi baik." Glinda mengelus perlahan tubuh keras Martin. Mertin menggeliat. Berpikir sesaat. Keinginan apa yang selama ini ada di angan-angannya tapi mustahil untuk diwujudkan?

"Oh, ya! Bisakah Madam menyihir saya menjadi manusia?" Agak ragu Martin mengajukan permohonan. Mendengar itu Glinda sontak tertawa terbahak-bahak hingga air matanya bercucuran membasahi pipinya yang keriput. Lalu, sebelum Martin sempat berkata apa-apa lagi, tiba-tiba saja ia sudah mengubah sosok mungil bercangkang keras, bercapit banyak itu menjadi lelaki tampan yang berlari-lari kecil di sepanjang pantai.

Sekarang kalian pasti sudah tahu, bukan? Mengapa Martin tidak ingin memberi Linda keturunan. 

***

Malang, 10 Oktober 2024

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun