Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ingatan yang Kembali

11 Oktober 2024   09:25 Diperbarui: 11 Oktober 2024   10:00 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Martin berlari-lari kecil di sepanjang tepi pantai. Tidak peduli separuh kakinya belepotan pasir dan tubuhnya yang bertelanjang dada berkali oleng, nyaris terjatuh.

"Terima kasih, Madam! Aku berjanji akan menemuimu kelak!" Sambil masih terus berlari ia berseru lantang. Suaranya menggema bersaing dengan deru angin yang berebut menampar wajah sederetan pohon nyiur.

Puas melampiaskan kegembiraan, Martin mengayun langkah menuju sebuah toko yang menjual beragam asesoris dan busana pantai. Dan, di sanalah ia bertemu Linda, sang pemilik toko.

"Anda sudah menikah?" Martin bertanya tanpa basa-basi. Linda terperangah. Pipinya yang bulat sontak bersemu merah.

"A-ku masih perawan." Linda menyahut pelan. Martin terbelalak. Tapi hanya sebentar. Matanya yang coklat kembali menatap sederetan kemeja berwarna cerah yang terpajang rapi di dekat etalase. 

"Aku sering melihat para lelaki kaya memakai baju semacam ini saat mereka berlayar bersama istri-istri mereka." Martin berkata sembari melepas satu kemeja bermotif bunga-bunga dari gantungan pakaian sebelum kemudian mencobanya. Linda tersenyum. Diam-diam perempuan itu merasa senang dengan kedatangan Martin. Ia berharap Martin benar-benar membeli kemeja bermotif itu. Bukan sekadar menawar saja.

"Khusus untuk Tuan, aku beri diskon." Linda berkata ramah. Martin mengangguk. Tapi kemudian dengan tatap memelas lelaki itu menyahut, "Aku tidak punya uang untuk membayar kemeja bagus ini. Tapi aku bisa menjadi suami Anda. Itu---jika Anda bersedia."

***

Martin dan Linda akhirnya benar-benar menikah. Mereka menggelar pesta sederhana di tepi pantai saat matahari tinggal separuh wajah. Martin memakai kemeja bermotif bunga-bunga berwarna cerah dan Linda mengenakan gaun polos putih yang dijahitnya sendiri. Keduanya tampak bahagia sekali.

Dan, kebahagiaan itu terus berlangsung hingga pernikahan mereka memasuki tahun kedua. Martin terlihat semakin gagah dan tampan. Demikian juga Linda. Perempuan itu-sejak menikah aura kecantikannya kian terlihat memancar. Mungkin karena ia merasa bahagia bersuamikan Martin yang telah memperlakukan dirinya dengan sangat baik dan romantis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun