Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cersil (7): Sapu Tangan Merah

25 Juli 2024   05:54 Diperbarui: 25 Juli 2024   06:32 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi pendekar tua itu masih bisa menarik napas lega. Ia, tanpa sengaja menemukan Sapu Tangan Merah milik perempuan itu. Sapu tangan yang kala itu tertinggal di sebuah bangku, di mana mereka untuk pertama dan terakhir kali bertemu.

***

Kembali ke Padepokan Siur Bertuah

Setelah membasuh wajah dengan air jernih yang dialirkan melalui selang bambu, Nyai Fatimah melangkahkan kaki menuju sebuah batu besar tempat para murid Padepokan Saur Bertuah biasa melakukan meditasi. Hup! Hanya dalam sekedipan mata perempuan itu sudah duduk bersila dengan posisi Padmasana di atas batu berbentuk bulat pipih itu. Kedua matanya terpejam. Diiringi gemericik air pancuran dan nyanyian merdu anak-anak burung kenari, ia mulai fokus mengosongkan pikiran.

Namun, meditasinya gugur.

Hup!

Sesuatu bagai lesatan anak panah hinggap di pundak kirinya yang cedera. Sontak ia membuka mata dan terpekik kecil, "Sapu tanganku! Oh, Kangmas Pendekar Gong Bumi, aku senang panjenengan masih hidup!"

Bersambung.....

***

Malang, 25 Juli 2024

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun