Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Ketika Sindrom "Father Hunger" Menyerang Anak-Anak Saya

16 Juli 2024   16:00 Diperbarui: 16 Juli 2024   19:01 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input https://www.istockphoto.com

Demikian saya mencoba memberi penjelasan kepada anak-anak. Meski saya tahu, tidak sepenuhnya penjelasan itu bisa mereka terima. Tapi saya yakin, seiring berjalannya waktu anak-anak akan mengerti dengan sendirinya.

Alhamdulillah, setelah melewati masa-masa sulit dan penuh perjuangan, saya bisa melihat kenyataan itu. Anak-anak tumbuh dewasa dan menjalani kehidupan mereka masing-masing dengan baik. Sindrom Father Hunger perlahan mulai dilupakan.

"Sesibuk apa pun, sempatkan waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak kalian, yaa."

Nasihat itu selalu saya ucapkan setiap kali bertemu anak-anak. Terutama karena kini mereka sudah menjelma menjadi orang tua. Saya tidak ingin sindrom Father Hunger yang pernah menjangkiti mereka dialami juga oleh cucu-cucu saya kelak di kemudian hari. 

Alhamdulillah, kiranya nasihat itu diterapkan oleh anak-anak atas kesadaran mereka sendiri. Saya senang bisa menjadi saksi bagaimana menantu laki-laki tak segan mengambil alih ngemong dan merawat putri kecilnya manakala dia libur kerja. Demikian pula anak lanang, sesibuk apa pun dia berupaya meluangkan waktu untuk menemani buah hatinya bermain atau sekadar berinteraksi.

Saya yakin, momen kebersamaan antara ayah dan anak itu kelak akan menjadi kenangan paling indah.

Input https://www.istockphoto.com
Input https://www.istockphoto.com

Ah, saya jadi ingin menyelipkan quote penuh makna ini: "Seorang ayah adalah pahlawan pertama bagi anak laki lakinya, dan cinta pertama bagi anak perempuannya."

***

Malang, 16 Juli 2024

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun