Di mimpi kali ini aku ingin melihat wajah asli Rahwana sang pujaan hati.Â
Ya. Selama ini aku telah berbohong kepada Rin. Aku selalu mengatakan jikalau Rahwana itu sosok lelaki berwajah tampan, brewokan, dengan rambut gondrong sebahu yang dibiarkan tergerai.Â
Padahal cerita sesungguhnya, aku tidak pernah benar-benar melihat wajah asli Rahwana. Mimpi itu terjadi begitu cepat. Orang Jawa bilang saklerepan atau hanya sepintas lalu saja.Â
Tapi kali ini mimpi itu berdurasi lumayan panjang. Sosok lelaki dengan pakaian aneh---kain batik pendek bermotif parang rusak yang dililitkan sebatas pinggang, bertelanjang dada, berjalan sigap mendekatiku.Â
"Hai, aku Rahwana. Senang bisa bertemu denganmu lagi."Â
Ini pertama kali lelaki gagah dalam mimpi itu menegurku. Dan, itu nyaris membuatku terjengkang. Terutama saat raut wajah yang tersenyum manis itu tertangkap jelas oleh mataku.Â
Suara itu. Itu suara Rin!Â
Wajahnya juga, itu wajah Rin!Â
Dan, aku pun benar-benar terjengkang manakala lelaki yang mengaku sebagai Rahwana itu menyodorkan sesuatu ke arahku.Â
Seekor anak kucing bermata satu.Â
***
Malang, 5 Maret 2024
Lilik Fatimah Azzahra