Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Rahwana dan Seekor Anak Kucing

5 Maret 2024   16:49 Diperbarui: 5 Maret 2024   16:51 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bangsa kucing jauh lebih tahu cara berterima kasih daripada manusia. Terutama kucing kecil yang satu ini." Rin berkata serius sembari menyodorkan seekor anak kucing bermata satu ke arahku, yang berhasil dia selamatkan dari insiden tabrak lari. 

Aku mengangguk, mengiyakan ucapannya. Meski aku tahu tidak semua manusia berlaku demikian, bukan? Maksudku, tentang manusia yang tidak tahu berterima kasih itu. 

Tentang manusia yang tidak tahu berterima kasih, Rin pernah mencurahkan isi hatinya kepadaku. 

"Suatu hari aku ditelpon seorang kenalan. Ia ingin pinjam uang untuk keperluan emergency. Dan berjanji akan mengembalikan pinjaman itu paling lambat satu minggu. Karena kasihan, aku bongkar tabunganku. Tabungan yang susah payah kukumpulkan untuk biaya ujian semester anakku. Tapi kenyataannya? Sampai kini uang itu tak kunjung kembali." Rin bercerita dengan wajah murung. Dan, itu cukup bagiku untuk menebak bagaimana ending kisahnya. 

Jika sudah begitu tugasku adalah mendekatinya, merangkul erat pundak sahabatku itu untuk sekadar memberinya semangat. 

"Berbuat baik tidak selamanya berbalas kebaikan pula, Rin. Meski demikian kita tidak boleh berhenti hanya karena hal sepele itu, bukan?" 

Tanpa ragu kucium lembut pipi kirinya. Rin terlihat sedikit terhibur. 

"Oh iya, apa kabar Tuan Rahwana idolamu itu? Apakah ia masih suka datang ke dalam mimpimu?" Rin mengalihkan pembicaraan. Aku menatap Rin dengan sorot mata jenaka. 

"Rahwana, ya? Mm---sepertinya aku sudah jatuh cinta kepadanya."

***

Malam berpeluk kabut ketika mimpi bertemu Rahwana itu datang lagi. Dan, aku tidak ingin menyia-nyiakan momen indah yang selalu kunanti-nantikan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun