Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cersil (3): Prahara Padang Bulan

15 Januari 2023   19:22 Diperbarui: 15 Januari 2023   19:35 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image https://www.disney.com.tr

"Hush! Sembarangan! Ini bukan lara pikir. Guru kita hanya sedang dilanda gundah akut. Itu saja."

"Jadi tidak perlu tabib, ya?"

"Tidak perlu! Nanti juga akan sembuh sendiri kalau hatinya sudah keslimur."

"Kangmaaaas....Toloooong..!!!"

Kedua pendekar muda yang asyik berbincang-bincang sontak njenggirat kaget. Mereka spontan melentingkan tubuh ke udara. Mencari asal suara yang datang dari balik pohon.

Tapi keduanya kalah cepat. Pendekar Tua Aneh sudah lebih dulu nangkring di salah satu dahan. Seraya terkekeh ia berseru riang.

"Buahahahaha....Dinda Artati! Lama nian kita tidak bersua. Kabar apa yang kaubawa selama menyusup di Padepokan Siur Bertuah? Apakah kau berhasil menyandera hati musuh bebuyutanku itu?"

"Tidak Kangmas. Maafkan aku. Adikmu ini kalah telak. Maha Guru Ayah lebih terpikat pada...pada...arrrgh..."

Kiranya Artati mendapat luka dalam cukup parah. Ia meringis kesakitan seraya memegangi dada kirinya.

"Kurang ajar! Siapa yang berani melukaimu, Dinda?! Katakan!" Pendekar Tua Aneh sontak melompat turun. Dipapahnya tubuh Artati yang sempoyongan.

Artati terdiam. Rasa nyeri membuatnya tak mampu berkata-kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun