Sementara bagi bayi, manfaat menyusu pada ibunya akan mengurangi stres pascalahir, menenangkan serta memberi rasa nyaman pada bayi (terutama saat skin to skin contact dengan ibunya), mengembangkan dasar kepercayaan (basic sence of trust), meningkatkan kinerja kognitif, mengurangi rewel, serta meminimalkan risiko depresi berat di saat mereka dewasa nanti.
Dari penjelasan dokter di atas, saya jadi tergerak untuk mengulik lebih jauh mengenai segala kebaikan yang terdapat di dalam ASI eksklusif.
Menurut penelitian, idealnya ASI eksklusif diberikan kepada bayi sejak satu jam ia dilahirkan, dan berlanjut hingga 6-24 bulan ke depan. Dengan catatan;Â selama usia 0-6 bulan, pemberian ASI pada bayi tanpa menambahkan atau menggantinya dengan makanan atau minuman lain. Termasuk air putih.
Bukan rahasia umum, masih ada sebagian masyarakat kita yang 'memaksa' memberi makanan atau minunan tambahan untuk bayi sebelum melewati usia 6 bulan. Dengan alasan agar bayi tidak rewel, supaya bayi awet kenyang sehingga tidurnya nyenyak, atau karena si ibu harus bekerja meninggalkan rumah, dan beragam alasan lainnya.
Tentu pemberian makanan tambahan atau minuman pengganti ASI (susu formula) sebelum tiba waktunya sangatlah berisiko, khususnya bagi kondisi kesehatan pencernaan bayi yang belum sempurna.
Oh, ya, saking pentingnya pemberian ASI eksklusif ini pemerintah sudah mengeluarkan PP No.33 Tahun 2012 tentang hak bayi mendapatkan ASI eksklusif.
Kolostrum Zat Terbaik yang Pantang Diabaikan
Selama pemberian ASI eksklusif para ibu tidak perlu khawatir bayi yang disusui akan kekurangan zat gizi. Cos terdapat segudang nutrisi baik di dalam ASI yang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi di awal-awal masa kehidupannya.
Salah satu zat terbaik yang ditemukan di dalam ASI adalah kolostrum.Â
Sudah tahu apa itu kolostrum, bukan?Â