Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Berperilaku Narsis, Berbahaya atau Tidak?

15 Desember 2020   06:56 Diperbarui: 15 Desember 2020   09:14 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kategori Narsis

Ternyata perilaku narsis dibedakan menjadi 2 kategori, loh. Yakni Narsis Positif dan Narsis Negatif.

Waduh, memang ada ya, narsis positif? 

Ada! 

Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh Queen's University Belfast, yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences dan European Psychiatry disebutkan, narsis positif (grandiose narcissist) adalah narsis yang mampu menyebabkan seseorang bermental lebih kuat, mengurangi gejala stres dan gangguan depresi.

Kok bisa? 

Begini. Seseorang yang sedang berlaku narsis, diketahui doparmin di dalam tubuhnya meningkat drastis.

Eits, apa itu dopamine? 

Dopamine adalah hormon yang memicu timbulnya "perasaan baik". Hormon bahagia ini bersama endorfin disinyalir sebagai neurotransmitter yang sangat penting dari sistem kinerja otak. 

Sumber:bbc.com
Sumber:bbc.com

Trus Narsis Negatif?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun