***
Andrew. Nama pria muda itu. Usai membantuku memangkas rumput, ia gegas masuk ke dalam rumah. Menemui Mom.
Mom tampak terkejut melihat kemunculannya.
"Kenapa kau tidak menelponku dulu?"
"Aku sengaja ingin memberimu surprise, Joanna."
Mom tampak tersipu. Apalagi ketika Andrew mendaratkan satu kecupan di pipinya yang tembam.
***
"Riana!"
Mom menggerakkan satu telunjuknya. Memintaku untuk segera menyuguhkan minuman.
Usai meletakkan nampan berisi teko dan dua gelas berukuran kecil di atas meja, kembali Mom memerintahku.
"Menyanyilah untuk menghiburku, Riana!"
"Menyanyi?"
"Ya. Menyanyi. Andrew bisa mengiringimu dengan piano. Bukan begitu, Andrew sayang?" Mom mengedikkan kepalanya sedikit.