Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Arwah Penasaran

17 Maret 2020   06:50 Diperbarui: 17 Maret 2020   08:39 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau penasaran?"

Aku mengangguk.

"Baiklah!"

Klik! Tangan Malaikat Maut menekan sebuah tombol.

Tiba-tiba saja terbentang layar berukuran sangat lebar di hadapanku. Lalu aku melihat diriku sendiri muncul di sana sebagai pemeran utama.

Detik kesepuluh.

Dua orang perempuan, Anisa dan Alisa menghampiriku. Mereka mengenakan busana dan cadar berwarna hitam.

Detik keduapuluh.

Dua perempuan itu mengulurkan gelas berleher panjang dengan bentuk dan ukuran yang sama, tapi berisi jenis minuman yang berbeda. Satu gelas berisi air bening dan satunya lagi berisi minuman berwarna merah pekat.

Sampai di sini aku mengernyitkan alis. Aku mulai sadar, bahwa salah satu dari minuman yang disodorkan ke arahku itu sudah dibubuhi racun.

"Bagaimana? Kau sudah paham siapa perempuan yang menjadi pembunuhmu?" Kembali suara Malaikat Maut membuyarkan konsentrasiku. Aku menggeleng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun