Martin mengangguk.
Deborah mengeluarkan sebuah benda dari dalam saku jaketnya.
Martin terhenyak.
"Katakan dengan jujur padaku, Martin. Dari mana kau mendapatkan benda ini?" Deborah bertanya serius. Martin terdiam beberapa saat.
"Kukira kau banyak tahu, Martin. Di mana Laquita?" Deborah tidak mampu lagi menahan perasaannya. Ia menekan suaranya sedemikian rupa hingga membuat Martin mengernyit alis.
"Maaf, Nona Deborah. Saya tidak mengerti apa yang Anda maksudkan."
"Jangan berpura-pura bodoh di hadapanku, Martin. Aku tahu kau dan Inta bersekongkol. Entah untuk apa. Tapi aku sudah menemukan banyak bukti---salah satunya adalah topeng ini. Ini milik Laquita. Kau pasti tahu siapa dia, bukan?" Deborah menatap tajam ke arah Martin.
"Saya tahu hanya sedikit, Nona Deborah. Teman Anda itu memberitahu saya bahwa ia telah kehilangan adiknya yang bernama Laquita. Dan ia meminta bantuan saya untuk...."
"Lanjutkan Martin."
"Untuk membuatkan topeng yang sama persis dengan milik adiknya itu."
Deborah terdiam.