Deborah jadi teringat. Ia pernah mendengar pengakuan Laquita mengenai diri kakaknya itu.
"Selama ini aku mengira Inta itu kakak kandungku, Deb. Ternyata bukan."
"Darimana kau tahu ia bukan kakak kandungmu, Quit?"
"Dari sebuah buku harian Inta yang tidak sengaja kutemukan tercecer dan sempat aku baca isinya."
Waktu itu Deborah tidak terlalu menanggapi kata-kata Laquita. Ia berpikir tidak ada yang istimewa dari kisah mereka. Banyak orang mengalami hal demikian, bukan? Memiliki kakak angkat yang dikira kakak kandung sendiri.
Tapi malam ini Deborah bisa melihat kejanggalan itu. Dalam keadaan tidur, ia seperti melihat Laquita. Cekung mata dan alis Inta sangat mirip dengan yang dimiliki oleh Laquita. Hanya saja selama ini Inta lebih sering berkacamata, membuat kemiripan itu tersamarkan.
Sejenak benak Deborah dipenuhi kemungkinan-kemungkinan. Apa karena mereka---Inta dan Laquita ditakdirkan menjadi saudara sehingga penampilan fisik menjadi begitu mirip?
Atau....
Ah, entahlah.
Deborah menguap berkali-kali. Matanya terasa mengantuk sekali. Sepertinya ia juga perlu istirahat.
***