Tak ada balasan dari Harry.
Deborah lalu menutup ponselnya perlahan.
***
Deborah menoleh sekali lagi ke arah Inta. Dilihatnya gadis itu sudah tidur terlelap. Wajahnya yang putih tampak pucat pasi.Â
Deborah membatin. Tentu Inta sangat lelah. Dalam keadaan sakit gadis itu memaksakan diri mencari keberadaan adiknya.
Tapi sejenak kemudian Deborah mengernyitkan alis. Teringat kembali kata-kata Inta barusan. "Aku meminta bantuan Martin untuk melacak keberadaan adikku."
Bagaimana bisa Inta begitu yakin kalau Laquita berada di sekitar Wooden House?
Kembali hati Deborah diliputi kebimbangan.
Tidak. Inta masih menyembunyikan sesuatu. Inta belum mengatakan semuanya.
Sekali lagi dipandanginya wajah yang terlelap di hadapannya itu lekat-lekat. Ia terkejut.Â
Wajah itu! Mengapa bisa begitu mirip dengan Laquita? Bukankah mereka tidak ada hubungan darah?