"Kau jangan mengigau. Kau tahu apa yang akan terjadi padamu jika berani menyalahi keputusan itu?"
"Sejak aku memilih menjadi diriku sendiri, aku sudah siap menghadapi segala risikonya."
"Kau keras kepala. Berikan ia padaku!"
"Tidak! Aku tahu apa yang akan kau lakukan pada gadis itu. Sampai kapan pun aku tidak sudi melepasnya untukmu!"
Pembicaraan panas dua pria berpenampilan kembar itu terhenti begitu mendengar Lubo berteriak keras.
"Astaga! Gadis ini sepertinya sudah---mati!"
***
Secepat kilat salah seorang dari Jeremy menghambur menuju ranjang. Tanpa memedulikan Lubo, ia memeluk Laquita, mengguncang-guncangkan tubuhnya yang dingin dan kaku.
Sedang Jeremy yang satunya lagi masih berdiri membisu.
"Quit...aku tahu ini sangat berat bagiku. Tapi aku harus melakukannya," Jeremy yang tengah berada di samping Laquita berbisik. Perlahan pria bertopeng itu menunduk, mengangkat kedua tangannya ke belakang kepala. Lalu menarik tali yang mengikat topengnya dengan hati-hati.
Jantung Lubo berdebar keras. Sudah lama pria berwajah rusak itu ingin mengetahui bagaimana wajah orang yang selama ini dipertuankannya---yang ia panggil dengan sebutan Big Boss.