Lubo tercenung. Pria berwajah rusak itu sepertinya ikut menikmati momen langka yang kini tengah terjadi di hadapannya. Dua orang pria bertopeng mengaku sebagai Jeremy. Sungguh, itu membuatnya ikut berpikir keras sekaligus penasaran.
Yang mana dari kedua pria bertopeng itu yang Jeremy asli?
"Quit. Tentukan sekarang pilihanmu," Laquita mendengar teguran lembut itu.
"Benar sekali Quit. Jika kau tidak melakukannya, maka..."
"Maka kau akan mati, Nona!" Lubo menyahut lantang.
"Tutup mulut lancangmu, Lubo! Aku bisa membuat wajahmu menjadi lebih mengerikan jika kau tidak berhati-hati dengan kata-katamu," salah satu Jeremy mendengus. Mengepalkan tinjunya ke arah wajah Lubo.
Lubo terkekeh.
"Quit! Kau mendengarku, bukan? Aku Jeremy..."
"Quit! Kau masih ingat pertama kali kita bertemu? Kau mengenakan gaun hijau tosca dengan petticoat menggelembung. Cantik sekali..."
"Quit. Pesta dansa di malam itu---Masquerade Party Ball, kau pasti belum melupakannya, bukan?"
"Diamlah kalian!" Laquita menghentakkan kedua kakinya. Gadis itu telah sampai di ambang keputusasaan. Dan tiba-tiba saja kedua matanya merah menyala.Â