Jeremy terjengah.
Sosok itu. Jeremy amat mengenalnya.
Sang Big Bos.
***
Dari balik topeng masing-masing, kedua mata pria tegap itu saling beradu.
"Kupikir kau sudah berubah, Nemo. Ternyata tidak," Jeremy mendesis. Sosok yang dipanggil Nemo itu tertawa. Tawa serak yang berat dan terdengar licik.
"Aku baru akan berubah jika benar-benar sudah berhasil menguasai gadis itu. Kau paham maksudku bukan?"
"Kau tahu aku tidak pernah sepaham dengan pikiranmu, Nemo."
"Itulah kau, Jeremy. Keras kepalamu itu kadang membuatku ingin segera mengenyahkanmu dari muka bumi ini!"
"Tapi sayang kau tidak pernah bisa melakukannya," Jeremy tertawa mengejek.
"Kali ini aku pasti bisa! Kartu truft sudah berada di tanganku."