Selanjutnya, ia harus rela menjalani perlakukan yang---sangat tidak manusiawi.
***
Jeremy terlihat pasrah. Ia sama sekali tidak (atau belum) mengadakan perlawanan. Ia sangat menyadari posisinya. Dengan siapa kini dirinya berhadapan.
"Jadi Boss kalian juga sudah berhasil menemukannya?" Jeremy bertanya santai---lebih tepatnya berusaha terlihat santai.
"Masih dalam proses." Salah satu dari dua pria bertopeng itu menyahut.
Masih dalam proses?
Jawaban itu membuat jantung Jeremy sedikit terlonjak. Ia langsung bisa menerka dan memahami ke mana arah pembicaraan mereka.
Jeremy menggeletukkan rahangnya.
Mereka---gerombolan itu telah berhasil menangkap Laquita.
"Kuharap kalian bersikap gantleman. Tidak layak menyakiti seorang perempuan," Jeremy berkata setengah geram.
"Tergantung situasi. Jika perempuan itu membandel, maka kami tidak akan segan mengeksekusinya."