Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kepada Senja Terakhirmu, Airin

2 Mei 2019   21:28 Diperbarui: 2 Mei 2019   21:39 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sama sekali tidak peduli ketika tangan yang biasa kugenggam itu bergerak gemetar memasukkan beberapa pakaian ke dalam kopor kecil. Meski setelahnya sang pemilik tangan itu tersenyum, berusaha menyembunyikan gerimis yang membayang samar di sudut matanya.

"Aku titip anak-anak kita, ya, Mas Yon. Aku janji, jika ada waktu luang aku pasti datang menengok kalian," ia berkata terbata. Ingin rasanya aku memeluk tubuh ringkih yang bergetar kedinginan itu. Tapi ego ini, ya ego ini, nyatanya lebih berkuasa atas diriku. 

"Anak-anak akan baik-bailk saja bersamaku, Rin. Kalau kau mau pergi, pergilah!" 

"Aku tahu Mas Yon akan berkata begitu. Terima kasih, sekarang aku pamit dulu. Aku akan pulang ke rumah kontrakan. Assalamualaikum...."

"Waalaikum salam..."

Pintu kamar pun tertutup kembali. Rapat. Dan sang pemilik ego berlebihan ini, kini berdiri sendiri. 

Benar-benar sendiri. 

***

"Sampai kapan kau akan bersikap arogan seperti ini, Yon?" Arya, teman sekantor sekaligus teman terdekatku menegur. Membuat tanganku berhenti menggerakkan mouse yang sejak tadi kugenggam.

"Sampai aku menemukan orang yang bisa mengerti diriku, Ar," aku menjawab datar. 

"Mengerti dirimu? Siapa yang bisa dan mau mengerti dirimu? Kecuali Airin, Yon! Ya. Dialah satu-satunya perempuan yang bisa memahami karaktermu dengan segala keegoisan yang kaubanggakan itu!" Arya merapikan kertas-kertas yang berserakan di hadapannya dengan kasar. Matanya yang tajam beralih menatapku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun