Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dua Pisau Terakhir

18 Maret 2019   19:11 Diperbarui: 15 Juli 2022   11:40 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tap! Tap!

Dua pisau itu melesat, menancap tepat pada titik sasar yang berjarak hanya beberapa inci dari ubun-ubun dan bagian kiri wajah Alisa. 

Penonton menghela napas lega.

Dedy meraih pisau ketiga dan keempat. Siap melontarkannya ke arah titik hitam di bagian wajah kanan dan sisi pundak kiri gadis itu. 

Tap! Tap!

Tak ada pisau yang meleset. Tepuk tangan penonton menggema. 

Musik pengiring mengalun semakin cepat. Menandakan pisau-pisau di tangan Dedy jumlahnya kian berkurang.

Pada hitungan keenam, di mana pisau kesebelas dan kedua belas siap dilemparkan, lampu menyorot terang pada dada Alisa yang malam itu tampak begitu ranum dan indah.

Dedy Delusi mulai menggerak-gerakkan kedua tangannya. Bukan hanya penonton yang menahan napas, tapi juga Alisa. Gadis itu membiarkan keringat dingin mengucur deras membasahi keningnya yang licin dan halus.

Tampak Dedy sudah mengambil ancang-ancang. Dan tangannya yang memegang dua pisau terakhir mulai berhenti bergerak, siap melontar menggunakan tenaga yang baru saja dihimpunnya.

Sebelum tangan kekar itu itu kembali bergerak, mendadak cahaya lampu berubah arah. Kali ini menyorot tepat pada wajah Dedy yang tersenyum penuh kepuasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun