Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Miss You] Peti Mati untuk Lily

13 Desember 2018   18:38 Diperbarui: 13 Desember 2018   18:50 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lily beringsut. Pikirannya mendadak terbelah.

Geni.

Ya. Geni.

Laki-laki sialan itu! Rupanya tidak menyadari bahwa ia datang untuk menyongsong kematiannya sendiri.

*** 

Lily meluruskan kakinya yang kesemutan. Wajah kedua perempuan yang berdiri di belakang En sudah berubah seperti semula. El kembali dengan sorot mata indahnya yang sayu. Dan, Des, kepalanya sudah kembali normal seperti sedia kala. Tanduk kerbaunya yang beberapa saat lalu tumbuh, telah raib.

"Mari kita siapkan upacara penyambutan paling meriah, para tersayangku," Des mengangkat satu tangannya. Memberi aba-aba. En bergegas menggerakkan mouse yang tergeletak di atas meja. Men-zoom salah satu gambar yang berhasil terdeteksi pada layar monitor.

"Dia berada beberapa inci dari zona jebakan! Yup! Kena kau, Geni!" En menegakkan tubuhnya sedikit. Senyum seringainya terlihat. El dan Des saling berpandangan. Kemudian dengan satu gerakan, keduanya membungkukkan badan, ikut mengarahkan pandangan ke arah layar monitor.

Benar. Sosok Geni tampak tengah berjalan mengendap-endap. Ketiga perempuan itu nyaris mengumbar tawa lagi, kalau saja tidak dikagetkan oleh tingkah laku Geni. Laki-laki itu mendadak berbalik badan.

"Hei, hei! Mau kemana dia?" En kembali meraih mouse dan menggerakkannya dengan panik.

"Rupanya ada yang memberitahu secara diam-diam agar dia tidak melewati zona jebakan kita. Bukan begitu, En?" Des menyentuh pundak En yang terguncang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun