Tidak terlalu sulit bagi Madame Sheryn mengabulkan permintaanku. Dalam waktu kurang dari satu jam, ia sudah mengirimkan informasi penting yang kubutuhkan.
"Kau mau ikut membaca e-mail yang dikirim Madame Sheryn, Jhon? Berkenaan dengan dugaan perempuan palsu itu," aku mengedikkan kepala sedikit. Jhon mengangguk
Beberapa lama kemudian kami berdua serius mengamati layar laptop. Raut wajah Jhon berubah drastis saat menyaksikan foto-foto yang dikirim oleh Madame Sheryn.
"Bagaimana, Jhon?" aku menoleh ke arah sepupuku itu.
"Ini sungguh mengejutkan Sherlick! Jadi selama ini yang berkomunikasi denganku adalah perempuan tua, hei--kenapa tidak disebutkan namanya di sini oleh temanmu itu, Sherlick?"
"Dia baru saja memberitahu kita, Jhon. Lihatlah apartemen di seberang jalan itu," aku membuka tirai jendela lebar-lebar. Dari jauh kami melihat seseorang melambaikan tangan seraya menunjukkan sederet angka-angka yang ditulis pada selembar kertas karton berukuran lebar.
4.20.25.11
Yup, kupikir Jhon sudah tahu sekarang. Siapa nama perempuan yang selama ini berada di belakang Nona Lintar.
***
Malang, 23 November 2018
Lilik Fatimah Azzahra