"Tentang Ibumu."
Deg. Jantungku tiba-tiba berdegup lebih kencang dari biasanya.
"Apa yang Tante ketahui tentang Ibu?" tanyaku gemetar.
"Ibumu tinggal di kota kecil tidak seberapa jauh dari sini, Ryl. Kalau kau mau, Tante bisa memberikan alamatnya padamu."
***
Panas matahari yang menyengat sama sekali tidak menyurutkan langkahku menyusuri jalanan menuju kota kecil yang jaraknya tak lebih dari seratus kilometer dari dusun tempat tinggalku. Kota di mana Ibu tersesat dan lupa jalan menuju pulang.
Aku berhenti di depan sebuah bangunan megah berpagar besi tinggi.
Seorang satpam melihatku. Lalu bergegas menghampiri.
"Ada yang bisa dibantu?"
Aku membuka lipatan kertas di tanganku.
"Saya ingin bertemu Ibu Rika," ujarku seraya mengangguk kecil.